Suara.com - Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Beberapa konten di media sosial pun turut meramaikan menyambut Ramadhan. Salah satu tren yang cukup ramai jadi perbincangan adalah 'closingan' sebelum Ramadhan.
Seorang pengguna Twitter/X @PapiUcit membagikan sebuah video yang berisi percakapan Habib Husein Ja'far dengan Onad di acara podcast mereka. Keduanya asyik bercakap-cakap tentang closingan menjelang Ramadhan.
"Ada tren yang menurut gue (berdecak) dia banget. Satu hari menjelang Ramadhan itu closingan. Lu tau enggak?" ujar Habib Ja'far membuka obrolan tentang tren yang membuat dirinya heran tersebut.
Lebih lanjut, Habib Ja'far menyebut bahwa closingan merupakan tradisi setan.
"Dia dikencengin tuh maksiatnya karena setelah itu mau berhenti maksiatnya. Closingan itu kan sebenarnya tradisi setan ya," ujar Habib Jafar yang ditanggapi Onad dengan tertawa.
Habib Ja'far juga mengatakan orang yang mengikuti tren closingan dengan berbuat maksiat sebelum Ramadhan adalah orang yang sombong.
"Karena lu dibuat sombong, seolah-olah lu masih panjang umur sampai Ramadhan, padahal bisa jadi setelah lu closingan betul-betul lu closing umurnya. Enggak sempet tobat tuh, sombong banget seolah-olah bakal nyampe sama Ramadhan tuh," terangnya lebih lanjut.
Berbicara tentang closingan menjelang Ramadhan, bagaimana hukumnya dalam Islam?
Memang tidak ada penjelasan lebih lanjut dari tokoh-tokoh Islam mengenai hukum closingan tersebut. Namun, seperti sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa melakukan maksiat, sekecil apapun itu, tetap akan mendapatkan ganjaran dan perhitungan dari Allah SWT.
Baca Juga: For Ramadhan with Love: Berbagi Kepedulian untuk Masyarakat yang Membutuhkan Jelang Bulan Suci
Tak hanya mendapat dosa maksiat, tren closingan yang damai dibicarakan di media sosial tersebut juga punya beberapa dampak negatif, di antaranya sebagai berikut.