Suara.com - Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan dengan menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbenam matahari (waktu Maghrib).
Puasa ini merupakan salah satu dari lima rukun Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW: "Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut adalah bacaan niat puasa, doa berbuka puasa, serta beberapa sunnah yang biasanya dilakukan saat berbuka puasa dalam tradisi Islam.
Semua bacaan disertakan dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami.
Niat puasa Ramadan dibaca pada malam hari sebelum fajar menyingsing, biasanya setelah salat Tarawih atau menjelang tidur.
Niat ini wajib diucapkan dalam hati, tetapi mengucapkannya dengan lisan juga dianjurkan untuk memperkuat tekad.
Bacaan Niat Puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala."
Catatan:
Niat cukup dilakukan sekali untuk sebulan penuh jika tidak ada uzur yang membatalkan, tetapi banyak umat Islam mengulanginya setiap malam sebagai bentuk kehati-hatian dan penguatan niat.
2. Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa dibaca setelah waktu maghrib tiba dan sebelum menyantap hidangan berbuka. Ada beberapa riwayat doa yang sahih, tetapi yang paling populer adalah sebagai berikut:
Bacaan Doa Berbuka Puasa:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allāhumma laka shumtu wa bika āmantu wa ‘alā rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Riwayat Alternatif (HR. Abu Dawud):
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhamā’u wabtallatil ‘urūqu wa tsabatal ajru in syā’a Allāh.
Artinya: "Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insyaAllah."
Catatan:
Doa pertama lebih umum digunakan di Indonesia, sedangkan doa kedua juga sering dilafalkan sebagai tambahan atau ungkapan syukur setelah berbuka.
3. Sunnah-Sunnah Saat Berbuka Puasa
Rasulullah SAW memberikan teladan dalam tata cara berbuka puasa yang menjadi sunnah untuk diikuti.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Menyegerakan Berbuka
Rasulullah bersabda: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim). Segera berbuka begitu waktu maghrib tiba adalah sunnah.
2. Berbuka dengan Kurma atau Air
Jika ada kurma, sunnah berbuka dengan memakan kurma (jumlah ganjil, misalnya 1, 3, atau 5 biji), sebagaimana sabda Rasulullah: "Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena ia adalah berkah. Jika tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu suci." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Jika tidak ada kurma, cukup berbuka dengan segelas air putih.
3. Membaca Doa Sebelum Makan
Setelah doa berbuka, sunnah membaca doa sebelum makan jika menyantap hidangan lebih banyak:
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillāh ("Dengan nama Allah").
4. Berbagi Makanan
Rasulullah menganjurkan untuk berbagi makanan berbuka dengan orang lain, terutama fakir miskin, karena ada pahala besar di dalamnya. "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. Tirmidzi).
5. Tidak Berlebihan dalam Makan
Rasulullah mengajarkan untuk makan secukupnya, sebagaimana sabdanya: "Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. Tirmidzi). Ini menjaga kesehatan dan kekhusyukan ibadah setelahnya.
Melanjutkan dengan Salat Maghrib
Setelah berbuka ringan (misalnya dengan kurma dan air), sunnah untuk segera melaksanakan salat Maghrib sebelum makan besar, agar ibadah tidak tertunda.
Rangkaian Ideal Berbuka Puasa
1. Dengar adzan Maghrib, lalu baca doa berbuka.
2. Makan 1-3 butir kurma (atau minum air jika tidak ada kurma).
3. Laksanakan salat Maghrib.
4. Baru kemudian makan hidangan utama dengan porsi sewajarnya.
Dengan mengamalkan niat, doa, dan sunnah ini, berbuka puasa menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat untuk persiapan Ramadan Anda!