Infografis
Suara.com - Kurma identik dengan Bulan Ramadan. Buah bercita rasa manis ini biasa disantap umat muslim saat berbuka puasa.
Buah kurma kering diketahui jika disimpan dengan benar, dapat memiliki masa simpan yang sangat panjang. Bahkan saat kurma kehilangan kelembapan dan mengeras, masih ada cara untuk mengembalikan kelembutan kurma.
Namun, itu tidak berarti kurma dapat bertahan selamanya. Ada tiga tanda yang harus diwaspadai yang menandakan kualitas kurma sudah memburuk dan tidak bisa dikonsumsi. Berikut beberapa tandanya, dirangkum dari laman The Kitchn.
1. Kurma berubah warna atau berjamur
Baca Juga: 7 Manfaat Ajaib Kurma: Dari Lancarkan Pencernaan Hingga Jantung Sehat!
Jika Anda melihat kurma berjamur atau berubah warna menjadi lebih gelap, baik di bagian luar maupun dalam, sebaiknya kurma itu dibuang.
2. Berbau tidak sedap
Bau merupakan indikator yang jelas yang akan mengingatkan Anda tentang kurma yang basi. Jika Anda mencium bau yang kuat, tidak sedap, atau busuk, anggaplah ini sebagai tanda bahwa kurma telah rusak dan sudah waktunya untuk membuangnya.
3. Ada serangga yang muncul
Saat sudah disimpan terlalu lama, kurma bisa saja menarik serangga, laba-laba, dan cacing, yang biasanya menggali ke dalam buah. Indikator potensial hama adalah bintik-bintik kecil berwarna cokelat yang tampak seperti serbuk gergaji. Meskipun hal ini mungkin tidak sering terjadi, sebenarnya ini bukan hal yang tidak biasa. Karena itu, sebaiknya segera buang kurma jika Anda melihat tanda-tanda adanya serangga.
Baca Juga: Snack Sehat Berbahan Kurma: Tinggi Protein dan Serat, Bantu Jaga Stamina di Bulan Puasa
Itulah beberapa tanda yang menandakan kurma sudah tidak layak dikonsumsi dan waktunya dibuang. Hindari menyimpan kurma dalam wadah atau kantong terbuka pada suhu ruang, terlebih ruangan yang lembap. Agar tahan lama, kurma bisa disimpan dalam wadah tertutup di kulkas atau freezer.
