Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Bolehkah Dibaca Sekali Saja?

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Kamis, 27 Februari 2025 | 17:57 WIB
Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Bolehkah Dibaca Sekali Saja?
Ilustrasi Puasa - Hukum Puasa Nabi Idris (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan tinggal beberapa hari lagi. Umat Islam diwajibkan menjalankan puasa selama sebulan penuh.

Salah satu syarat sahnya puasa ialah niat. Niat puasa Ramadan dilafalkan pada malam harinya sebelum terbit fajar.

Berbeda dengan puasa sunah yang boleh diucapkan pada siang hari, asalkan sejak terbitnya fajar belum kemasukan makanan dan minuman. Dalam Islam ada aturan mengenai membaca niat puasa.

Bolehkan Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh Dibaca Sekali Saja?

Baca Juga: Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 2025 Dengan Gaya Formal di WhatsApp

Indonesia menganut empat mazhab, yakni Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Selain Maliki, ulama ketiga mazhab mewajibkan untuk mengulangi niat setiap hari di malam sebelum menjalankan puasa.

Menurut mazhab Maliki, diperbolehkan untuk niat puasa sebulan penuh dalam malam pertama Ramadan.

Hal ini berbeda dengan mazhab Syafii yang mewajibkan untuk mengulang membaca niat puasa setiap hari selama bulan Ramadan pada malam harinya. Dikutip dari NU Online: “Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)

Namun demikian, pendapat Malikiyah ini banyak diadopsi, meskipun umat Muslim di Indonesia umumnya menganut mazhab Syafii.

Mengutip dari NU Online, penggunaan niat puasa Ramadan sebulan penuh pada mazhab Maliki ini di bawah bimbingan para kiai dan masyayikh. salah satunya dengan merujuk kalam Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi pada kitabnya Sabil al-Huda: “Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,”demikian bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.

Baca Juga: Penentuan Awal Ramadan 2025: Jadianya Puasa Tanggal 1 atau 2 Maret?

Bacaan Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh

Masih dari NU Online, KH A Idris Marzuqi memberikan tuntutan pembacaan niat puasa Ramadan sebulan penuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Taala” (terjemahan dari penulis).

Meski begitu, umat Muslim diwajibkan tetap melafadzkan niat setiap harinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI