Suara.com - Kurma memang jadi buah yang sangat dicari setiap Ramadan, terutama karena tradisi dan manfaatnya. Di bulan puasa, kurma sering jadi pilihan utama untuk berbuka, mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang disebutkan dalam hadis: "Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah ia berbuka dengan kurma, karena kurma itu berkah. Jika tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu suci." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Untuk mengetahui tanda kurma asli tanpa tambahan gula, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan:
1. Tekstur dan Penampilan
Kurma asli biasanya memiliki tekstur yang sedikit lengket alami karena kandungan gula dari buahnya sendiri, bukan licin atau terlalu mengkilap seperti yang sering terjadi pada kurma yang dilapisi sirup gula. Permukaannya mungkin terlihat sedikit kusam atau berkerut, tergantung jenisnya.
2. Rasa
Kurma asli memiliki rasa manis yang lembut dan khas, tidak terlalu tajam atau berlebihan seperti gula buatan. Jika rasanya terlalu manis hingga terasa seperti permen, kemungkinan ada tambahan gula.
3. Warna
Warna kurma asli biasanya bervariasi tergantung jenisnya (misalnya kuning kecokelatan untuk kurma sukari, atau cokelat tua untuk kurma medjool), tapi tidak terlalu seragam atau mengkilap berlebihan. Kurma yang dipoles dengan gula cenderung punya kilau buatan.
4. Kandungan Air
Kurma asli biasanya tidak terlalu basah atau lengket berlebihan di tangan. Jika terasa seperti ada lapisan sirup, itu bisa jadi tanda adanya gula tambahan.

5. Kemasan dan Label
Cek informasi pada kemasan. Kurma asli tanpa gula tambahan biasanya akan mencantumkan bahwa produk itu "100% alami" atau "tanpa gula tambahan". Tapi, pastikan juga memverifikasi dengan ciri fisik, karena label bisa menyesatkan.
6. Asal Kurma
Kurma asli biasanya punya identitas jelas, seperti kurma Medjool dari Timur Tengah, Ajwa dari Madinah, atau Sukari dari Arab Saudi. Jika penjual tidak bisa menjelaskan asal-usulnya atau harganya terlalu murah untuk jenis premium, perlu diwaspadai.