Setelah mengikuti operasi pemulihan di Aceh, AHY ditunjuk sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak. Ia juga diamanahkan sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) selama di Aceh.
Pendidikan militer AHY juga fenomenal. Ia sukses berhasil meraih gelar Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.
Pencapaian itu menjadi prestasi terakhirnya di militer, sebelum diangkat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning, salah satu pasukan elit pengaman Ibu Kota Negara.
Usai 16 tahun berkarier di militer, suami Annisa Pohan ini memutuskan untuk pensiun dini dan terjun ke politik. Ia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dengan diusung Partai Demokrat.
Kala itu, AHY melawan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja (Ahok). Sayang, ia memperoleh suara terendah dan gagal menjadi gubernur.
Pada tahun 2020, AHY diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan ayahnya. Sebagai gantinya, SBY menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat.
Nama AHY sempat digadang-gadangkan aja menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sayang, Anies lebih memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Setelah lama menjadi oposisi pemerintah, Partai Demokrat akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi. Hal ini ditandai dengan pelantikan AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Kepala Badan Pertanahan Nasional pada Februari 2024
Setelah era Jokowi, AHY kembali dipercaya menjabat sebagai menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Baca Juga: SBY Minta Militer Aktif Tak Boleh Berpolitik, Ini Tanggapan Kemenhan RI
Kontributor : Dea Nabila