Perjalanan Karier AHY: Beri Teladan Pensiun dari TNI demi Masuk Politik

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2025 | 17:31 WIB
Perjalanan Karier AHY: Beri Teladan Pensiun dari TNI demi Masuk Politik
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan anggota TNI aktif untuk pensiun jika ingin terjun ke dunia politik. Tak asal bicara, SBY begitu vokal dan menjunjung tinggi aturan anti tersebut. Terbukti, anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rela meninggalkan jabatan mentereng di TNI demi berpolitik.

Pernyataan SBY ini disampaikan saat berkumpul dengan 38 Ketua DPD Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor pada Minggu (23/2/2025). SBY pun menyinggung soal kehidupan TNI dan politik era reformasi dahulu.

"Waktu saya masih aktif di militer dalam semangat reformasi, TNI aktif itu tabu untuk memasuki dunia politik. Kalau masih jadi jenderal aktif jangan berpolitik, kalau mau berpolitik ya pensiun (dari militer)," tutur SBY.

"Oleh karena itu, Ketua Umum AHY dan beberapa mantan perwira militer yang karirnya dulu sudah cemerlang, ketika memilih untuk pindah pengabdian dari dunia militer ke dunia pemerintahan atau politik ya syaratnya satu. Harus mundur dari militer," pungkas SBY.

Baca Juga: SBY Minta Militer Aktif Tak Boleh Berpolitik, Ini Tanggapan Kemenhan RI

Keputusan AHY mundur dari dunia militer pada 2016 sempat menuai pro kontra. Saat itu, AHY meninggalkan jabatan Mayor demi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Lalu, seperti apa perjalanan karir AHY sejak masih di militer hingga berkarir di politik? Simak inilah selengkapnya.

Perjalanan karier AHY

Karier AHY selama di militer terbilang cukup cemerlang. Selain menjadi lulusan terbaik Akademi Militer, ia juga berhasil meraih penghargaan Adhi Makayasa dan Pedang Trisakti Wiratama.

AHY memiliki rekam jejak tugas mentereng. Ia pernah ditugaskan dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada tahun 2002. Ia juga diterjunkan dalam operasi perdamaian PBB di Lebanon pada tahun 2006. 

Baca Juga: Rayakan Ultah Kaisar Jepang, Annisa Pohan Nostalgia: Seperti Cinta Pertama...

Dua operasi militer besar ini diikuti AHY setelah lulus dari Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Usai lulus, ia bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Setelah mengikuti operasi pemulihan di Aceh, AHY ditunjuk sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak. Ia juga diamanahkan sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) selama di Aceh.

Pendidikan militer AHY juga fenomenal. Ia sukses berhasil meraih gelar Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas. 

Pencapaian itu menjadi prestasi terakhirnya di militer, sebelum diangkat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning, salah satu pasukan elit pengaman Ibu Kota Negara. 

Usai 16 tahun berkarier di militer, suami Annisa Pohan ini memutuskan untuk pensiun dini dan terjun ke politik. Ia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dengan diusung Partai Demokrat.

Kala itu, AHY melawan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja (Ahok). Sayang, ia memperoleh suara terendah dan gagal menjadi gubernur.

Pada tahun 2020, AHY diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan ayahnya. Sebagai gantinya, SBY menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat.

Nama AHY sempat digadang-gadangkan aja menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sayang, Anies lebih memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Setelah lama menjadi oposisi pemerintah, Partai Demokrat akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi. Hal ini ditandai dengan pelantikan AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Kepala Badan Pertanahan Nasional pada Februari 2024

Setelah era Jokowi, AHY kembali dipercaya menjabat sebagai menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI