Suara.com - Memasuki bulan Ramadan 2025, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga magrib.
Namun, perubahan pola makan bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Membatasi makanan yang pedas dan bergas bisa membantu jaga menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa. Demikian dikatakan oleh Dietisien atau ahli dalam bidang gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani, melansir Antara, Selasa (25/2/2025).
"Untuk menjaga kesehatan pencernaan maka harus membatasi makanan yang dapat mengganggu pencernaan misalnya makanan yang pedas, asam, atau juga buah atau sayur yang bergas," kata Fitri.
Beberapa diantara buah atau sayur yang bergas adalah brokoli, buah apel, pir atau pisang. Dirinya menyarankan ketika makan hindari sampai terasa terlalu kenyang atau perut terasa penuh. Sesaat setelah makan juga sebisa mungkin tidak tidur atau posisi terlentang.
Saat berpuasa, makanan yang dikonsumsi tetap sama seperti hari-hari biasanya meski hanya dibagi dalam dua waktu makan yakni saat buka puasa dan sahur.
Saat berbuka puasa yang dianjurkan adalah minum dan mengkonsumsi buah yang dipiliih dengan rasa manis seperti kurma, atau buah manis seperti pepaya dan melon atau buah lainnya.
"Setelah sholat maghrib kita bisa mengkonsumsi makan lengkap yang terdiri dari nasi, lauk hewani dan nabati, sayur, buah dan minum air putih," ucapnya.
Untuk memenuhi gizi harian saat berbuka maupun saat sahur harus dengan komposisi menu yang lengkap dan hindari makanan berlemak atau terlalu manis.
Hal ini untuk menghindari munculnya penyakit metabolik yang biasanya dirasakan setelah bulan ramadan seperti kolesterol naik atau gula darah tinggi.
"Makanan yang baiknya dihindari adalah makanan yang terlalu berlemak dan terlalu manis, konsumsi makanan berasal dari bahan yang bervariasi untuk pemenuhan kebutuhan gizi," jelasnya.
Asupan gizi seimbang yang dijaga juga dapat mempertahankan kesehatan tubuh agar dapat tetap beraktivitas selama menjalani ibadah puasa.
Dirinya juga mengingatkan agar tubuh tetap terjaga kebugarannya, tidak boleh lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minim minimal delapan gelas perhari.