Suara.com - Pemanis buatan kerap digunakan sebagai alternatif gula dalam berbagai makanan dan minuman. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa konsumsi pemanis buatan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism menemukan bahwa pemanis buatan yang sering digunakan dalam soda diet dan produk bebas gula lainnya berpotensi membahayakan kesehatan jantung.
Mengutip Medical Daily, penelitian ini dilakukan pada tikus yang diberi aspartam dengan dosis setara tiga kaleng soda diet per hari selama 12 minggu. Hasilnya dibandingkan dengan tikus yang tidak menerima asupan pemanis buatan.
Penelitian menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi aspartam mengalami peningkatan peradangan serta lebih banyak plak lemak di arteri mereka. Dua kondisi ini diketahui sebagai faktor utama yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, peneliti mencatat bahwa kadar insulin dalam darah tikus meningkat setelah mengonsumsi aspartam. Hal ini memperkuat hubungan antara pemanis buatan dan gangguan kesehatan kardiovaskular.
“Aspartam memicu peningkatan kadar insulin yang berkontribusi terhadap penumpukan plak lemak di arteri, meningkatkan peradangan, serta memperbesar risiko serangan jantung dan stroke seiring waktu,” ujar tim peneliti dalam rilisnya, dikutip dari Antara, Jumat (21/2/2025).
Penulis utama studi ini, Yihai Cao, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap dampak kesehatan jangka panjang dari pemanis buatan yang semakin banyak ditemukan dalam berbagai produk makanan dan minuman.