Suara.com - Di media sosial tengah ramai perbincangan terkait Sukatani, sebuah band punk yang baru-baru ini viral karena lagunya yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Sukatani dikenal dengan aksi panggung yang unik, salah satunya adalah tampil mengenakan topeng. Lantas, bagaimana asal usul topeng Sukatani?
Band tersebut awalnya viral setelah dua personelnya, AL dan Ovi, menyampaikan klarifikasi melalui video yang diunggah pada Kamis (20/2/2025). Keduanya secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian terkait viralnya lagu "Bayar Bayar Bayar".
Dalam pernyataan resminya, AL dan Ovi menegaskan bahwa lagu tersebut tidak ditujukan kepada institusi kepolisian secara keseluruhan, melainkan hanya mengkritik oknum yang menyalahgunakan wewenang.
Setelah video permintaan maaf itu dirilis, lagu "Bayar Bayar Bayar" dihapus dari berbagai platform resmi mereka. Meski demikian, kontroversi ini justru semakin memperkuat perhatian publik terhadap Sukatani dan karya-karyanya. Berikut ulasan selengkapnya tentang profil Sukatani, termasuk asal usul topeng mereka.
Baca Juga: Daftar Musisi yang Berani Kritik Pemerintah Lewat Lagu, Iwan Fals hingga Sukatani
Profil Sukatani
Sukatani merupakan band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang mulai dikenal luas di kalangan pecinta musik underground. Band ini hanya beranggotakan dua orang, yakni Ovi alias Twister Angel (vokal) dan AI alias Alectroguy (gitar). Nama Sukatani dipilih sebagai gambaran desa yang asri dan makmur, mencerminkan akar budaya mereka.
Duo ini mengusung gaya musik yang terinspirasi dari anarcho-punk era 80-an serta pengaruh proto-punk awal. Tak jarang, pendengar mengasosiasikan suara mereka dengan genre post-punk atau new wave.
Lirik-lirik lagu Sukatani sering kali mengangkat isu sosial, terutama kegelisahan mereka terhadap kondisi di sekitar. Lagu-lagu mereka, termasuk dalam album debut "Gelap Gempita" yang dirilis pada Juli 2023, menyuarakan kritik terhadap berbagai permasalahan sosial.
Popularitas Sukatani semakin meningkat, tidak hanya di skena underground, tetapi juga di kancah musik nasional. Mereka telah tampil di berbagai festival besar seperti Synchronize Fest 2024, Pestapora 2024, Bukan Main, hingga Cherry Pop 2024. Kehadiran mereka juga mendapat sorotan dari beberapa pesohor, seperti Vincent Rompies yang pernah mengenakan merchandise Sukatani di depan publik.
Baca Juga: Menggema usai Band Sukatani Dibredel, "Bayar Polisi" Trending di X: Kok Takut Sama Lagu, Cemen!
Meski baru berdiri sejak Oktober 2022, Sukatani berhasil menarik perhatian dengan konsep musik dan panggung mereka yang unik. Dengan lirik yang tajam, aksi panggung yang menggugah, serta penggunaan topeng sebagai simbol, Sukatani terus memperkuat posisinya sebagai salah satu band punk paling berpengaruh dalam skena musik alternatif Indonesia.
Kebiasaan Manggung Sukatani
Salah satu hal yang membuat Sukatani menonjol dalam skena musik adalah aksi panggung mereka yang unik. Saat tampil, mereka kerap membagikan hasil bumi berupa sayuran kepada penonton. Aksi ini bukan sekadar gimmick panggung, melainkan bentuk kepedulian mereka terhadap isu agraria dan sosial di daerah mereka.
Selain itu, keunikan lainnya adalah bagaimana mereka hanya tampil dengan dua personel tanpa tambahan anggota lain. Instrumen drum dan bass direkam secara digital oleh AI, sementara gitar dimainkan secara langsung, dan Ovi mengisi vokal. Saat manggung, mereka sering kali menggunakan synthesizer atau suara rekaman untuk memperkaya performa mereka.
Selain aksi panggung yang unik, Sukatani juga dikenal dengan topengnya yang ikonik, sehingga mereka tidak menunjukkan wajah asli ketika sedang tampil di panggung.
Asal Usul Topeng Sukatani
Identitas personel Sukatani sebelumnya menjadi misteri karena mereka selalu tampil mengenakan topeng balaclava. Namun, setelah kasus lagu "Bayar Bayar Bayar" menjadi viral dan mereka mengeluarkan pernyataan resmi, identitas mereka akhirnya terungkap. Ovi memiliki nama asli Novi Citra Indriyati, sedangkan AI bernama lengkap Muhammad Syifa Al Lutfi.
Banyak yang mengira topeng mereka adalah balaclava yang sering diasosiasikan dengan gerakan politik tertentu, seperti yang digunakan oleh grup p*ssy riot.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, topeng yang digunakan Sukatani sebenarnya merupakan masker kerja yang umum digunakan oleh para tukang bangunan di timur laut Thailand. Topeng ini kemudian menjadi identitas visual mereka, yang sekaligus menegaskan semangat perlawanan dan kepedulian mereka terhadap isu-isu agraria.
Demikianlah asal usul topeng Sukatani, band punk yang baru-baru ini viral karena video permintaan maafnya terkait lagu "Bayar Bayar Bayar".
Kontributor : Dini Sukmaningtyas