Suara.com - Pernyataan komedian Mongol Stres soal moralitas kembali diungkit usai publik ramai dengan kampanye #IndonesiaGelap sebagai wujud protes terhadap kebijakan pemerintah terkini.
Pasalnya, pernyataan tersebut dilontarkan di hadapan Gibran Rakabuming Raka yang hadir sebagai tamu Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2576 Kongzili yang digelar pada Minggu (9/2/2025).
Mongol dalam kesempatannya melawak di panggung menyampaikan kepada sang Wakil Presiden RI bahwa Indonesia mengalami krisis moralitas. Sang komedian lalu meminta kepada Gibran dan pemerintah untuk mengembalikan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
"Tadi Pak Wapres ngomong tentang kita harus menjaga nilai toleransi, saya setuju 100 persen pak. Bahkan di mana-mana saya juga minta tolong kepada pemerintah, ayo pemerintah kembalikan lagi pelajaran pendidikan moral Pancasila. Karena biar bagaimanapun saat ini generasi kita kehilangan moral dalam hidup," celetuk Mongol di hadapan Gibran.
Tak sedikit publik yang turut mengomentari pernyataan Mongol yang cukup ironis lantaran Gibran dinilai melanggar etika dan moralitas kala mengejar kursi Wakil Presiden RI.
"Ngapain jauh-jauh Mongol, contohnya kan ada tuh yang duduk di depanmu yang nggak punya moral dan etika," bunyi salah satu komentar pengguna media sosial.
Publik menilai bahwa Mongol berusaha menyindir Gibran melalui lawakannya. Namun, tak sedikit pula yang menilai Mongol memihak Gibran dan salah tempat membahas moralitas.
Sebagai komedian, Mongol Stres bukan sosok yang kaleng-kaleng. Berikut profil Mongol Stres selengkapnya.

Mongol Stres: Geluti dunia politik dan lawak
Baca Juga: Mongol Stres dan Dedikasinya untuk Sulawesi Utara, dari Bansos hingga Pembangunan Daerah
Nama 'Mongol' yang dimiliki oleh sang komedian ternyata bukan nama aslinya. Mongol lahir dengan nama Rony Imanuel.