Suara.com - Stres merupakan respons alami tubuh terhadap ancaman, tekanan, atau perubahan. Ini adalah reaksi fisik dan emosional yang muncul saat seseorang merasa kewalahan atau kesulitan menghadapi suatu situasi.
Stres tidak selalu berdampak negatif. Dalam beberapa kasus, stres dapat memotivasi dan meningkatkan kewaspadaan. Namun demikian, stres jangka panjang atau kronis dapat membahayakan kesehatan.
Stres dapat disebabkan oleh faktor internal seperti tipe kepribadian dan locus of control, serta faktor eksternal seperti masalah keluarga. Stres akibat tekanan keluarga dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik secara emosional, fisik, maupun perubahan perilaku.
Berikut tanda-tanda stres yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan Tidur
- Sulit tidur atau insomnia dialami oleh banyak anggota keluarga secara bersamaan.
- Kualitas tidur menurun akibat kecemasan berlebihan, yang kemudian memperparah rasa lelah dan mudah tersinggung.
2. Perubahan Perilaku dalam Interaksi
- Sering berteriak atau bertengkar: Volume suara meningkat saat berkomunikasi, bahkan untuk hal sepele.
- Menghindari waktu bersama: Anggota keluarga mulai melewatkan makan malam bersama atau mengunci diri di kamar.
- Anak menarik diri: Menjauhi interaksi dengan keluarga atau teman, serta lebih banyak menghabiskan waktu sendirian.
3. Gejala Fisik
- Sakit kepala, sakit perut, atau nyeri otot tanpa penyebab medis yang jelas.
- Sistem imun melemah sehingga lebih rentan sakit.
4. Perubahan Emosional
- Cemas berlebihan: Merasa gelisah atau takut saat berada di dekat anggota keluarga tertentu.
- Mood swing: Emosi tidak stabil, seperti mudah marah atau menangis tanpa alasan jelas.
5. Penurunan Performa
- Anak mengalami kesulitan konsentrasi di sekolah atau nilai akademis menurun.
- Orang tua atau anggota keluarga dewasa kesulitan menyelesaikan tugas pekerjaan rumah tangga atau kantor.
Tips Mengatasi Stres
- Luangkan waktu untuk komunikasi terbuka tanpa menyalahkan.
- Ciptakan rutinitas positif seperti jalan santai bersama atau aktivitas rekreasional.
- Bila gejala terus berlanjut, pertimbangkan konsultasi dengan psikolog atau terapis keluarga.
Dengan mengenali tanda-tanda ini sejak dini, keluarga dapat mengambil langkah preventif untuk memperbaiki dinamika hubungan dan mengurangi dampak stres jangka panjang.