Bukan Hanya Memadamkan Api, Kini Kasus KDRT Juga Diatasi Damkar di Lebak Banten

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:47 WIB
Bukan Hanya Memadamkan Api, Kini Kasus KDRT Juga Diatasi Damkar di Lebak Banten
Kebakaran di sebuah rumah di Jalan Timoho, Muja-muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta terbakar, pada Senin (23/9/2024). (dok.Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak, Banten, kali ini mendapat tugas yang tak biasa—membantu menyelesaikan konflik rumah tangga antara pasangan suami istri. 

Dikutip unggahan Instagram @undercover.id, kejadian unik ini bermula pada Sabtu, 15 Februari 2025 malam, ketika seorang wanita mendatangi markas Damkar Lebak di Rangkasbitung, meminta pertolongan setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.

Wanita tersebut mengaku dipukul oleh suaminya di tempatnya berjualan di depan Gedung DPRD Lebak. Alih-alih melapor ke polisi, wanita itu justru mencari jalan tengah dengan mengadu kepada petugas Damkar, berharap masalahnya dapat diselesaikan tanpa kekerasan lebih lanjut.

"Ibu tersebut datang ke markas, meminta bantuan karena mengalami kekerasan dari suaminya sendiri," kata Rian, salah satu petugas Damkar yang menerima laporan tersebut dikutip pada Selasa (18/2/2025).

Baca Juga: Angka Perkawinan Terus Turun dari Tahun ke Tahun: Mengapa Generasi Muda Takut Buat Menikah?

Petugas yang sedang piket segera merespons dengan bijak, dan menanggapi permintaan wanita itu untuk menasihati suaminya agar tidak mengulangi kekerasan.

Ketika suaminya didatangkan ke markas, terungkaplah bahwa penyebab cekcok itu. Rupanya, sang suami terbakar api cemburu karena menduga istrinya dekat dengan pria lain, yang akhirnya memicu keributan.

Meskipun masalah tersebut berakar dari konflik pribadi yang cukup serius, petugas Damkar tidak segan-segan untuk bertindak sebagai mediator. Di markas Damkar, keduanya dipertemukan dan diberikan nasihat oleh petugas.

"Anggota Damkar mencoba untuk menenangkan keduanya dan suami istri tersebut diimbau agar tidak membuat keributan di tempat umum dan menyelesaikan masalahnya di rumah,'," ujar Rian.

Lebih dari sekadar tugas untuk memadamkan api, petugas Damkar menunjukkan peran mereka sebagai pelayan masyarakat yang peduli terhadap masalah sosial di sekitar mereka. 

Baca Juga: Selamat Tinggal Kebakaran, Era Baru Baterai Mobil Listrik Tiba dengan Fitur Unik

Dalam kasus ini, mereka tidak hanya berperan sebagai pemadam kebakaran, tetapi juga sebagai mediator yang berusaha mendinginkan ketegangan dalam rumah tangga yang sedang bergejolak.

Setelah diberikan nasihat, pasangan tersebut diharapkan untuk lebih dewasa dalam menyelesaikan masalah rumah tangga mereka dan tidak lagi membuat keributan di tempat umum. 

Sebuah tindakan yang tentunya jauh lebih bermanfaat dalam mencegah kekerasan lebih lanjut, daripada hanya menyelesaikan dengan kekerasan.

Kisah ini menjadi bukti bahwa Damkar di Lebak tidak hanya berfokus pada tugas tradisional mereka untuk memadamkan api, tetapi juga berperan aktif dalam menyelesaikan masalah sosial, termasuk kekerasan dalam rumah tangga. 

Mungkin inilah yang disebut dengan ‘memadamkan api’ dalam arti yang lebih luas—yakni meredakan konflik yang bisa mengarah pada tindakan kekerasan. Tak heran jika peristiwa tersebut mengundang komentar dari netizen

"Baru tau kalo tugas damkar sekarang bisa memadamkan api cemburu," ungkap @tbr****.

"Gua bilang apa, ga lama lagi damkar bakal ambil semua bidang termasuk ngerugyah," ujar @bhe****.

"Makin hari nambah terus kerjaan Damkar," kata @ang****.

"Tugas damkar semakin banyak, sedangkan yg coklat ga tau ngapain," ucap @kus****.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI