Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2025 | 16:07 WIB
Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!
Tio Pakusadewo dan Ali Imron. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peran Ali Imron dalam Bom Bali I sangat signifikan. Ia bertindak sebagai koordinator lapangan, perakit bom, melakukan survei lokasi, dan mengendarai mobil berisi bom yang meledak di Paddy's Cafe pada 12 Oktober 2002.

Setelah penangkapan pada 13 Januari 2003 di Pulau Brukang, Samarinda, Kalimantan Timur, Ali Imron mengakui kepemilikan senjata yang ditemukan di hutan Dadapan, Solokuro, Lamongan.

Pada 18 September 2003, majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Ali Imron, lebih berat dari tuntutan jaksa yang menginginkan 20 tahun penjara.

Penyesalan dan perannya sebagai justice collaborator membuatnya terhindar dari hukuman mati. Berkat informasi dari Ali Imron, aparat berhasil menangkap sejumlah tersangka terorisme lainnya, menghancurkan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Saat ini, Ali Imron ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, setelah sebelumnya ditempatkan di Lapas Cipinang. Selama 19 tahun di penjara, ia aktif dalam program deradikalisasi sebagai bentuk penyesalan atas aksinya.

Sebagai mantan jihadis di Afghanistan, Filipina, Ambon, dan Poso, Ali Imron menyadari bahwa aksinya dalam Bom Bali I telah menginspirasi berbagai tindakan terorisme lainnya.

Ali Imron mengungkapkan bahwa para pelaku Bom Bali I merupakan alumni Akademi Militer Mujahidin Afghanistan, sebuah gerakan yang dulunya melawan komunisme yang didukung Rusia antara 1948 hingga 1996. Ia menyebut bahwa Bom Bali I bukanlah program resmi JI, melainkan inisiatif dari dirinya, Mukhlas, dan Hambali.

Perencanaan serangan ini dimulai pada pertengahan Agustus 2002, dengan target wisatawan asing di Bali sebagai balasan atas serangan Amerika Serikat ke Afghanistan pasca runtuhnya gedung WTC pada 11 September 2001.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI