Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2025 | 16:07 WIB
Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!
Tio Pakusadewo dan Ali Imron. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor senior Tio Pakusadewo mengaku belajar mengaji dari seorang narapidana teroris yang bernama Ali Imron. Dia merupakan merupakan salah satu pelaku bom Bali yang divonis penjara seumur hidup.

"Betul, Ali Imron adalah salah satu guru ngaji saya. Dia yang mengajarkan saya kembali mengenal huruf-huruf Al-Quran, tajwid, dan tanda bacanya. Dalam tiga kali pertemuan, saya bisa kembali mengingat semuanya," ujar Tio Pakusadewo dalam sebuah wawancara dengan awak media, dikutip Selasa (10/2/2025).

Aktor berusia 60 tahun itu mengungkapkan alasan di balik kedekatannya dengan Ali Imron. Ia menyebut bahwa sang teroris kerap mengunjungi selnya selama menjalani masa tahanan.

"Kami punya kedekatan, dia sering datang ke sel saya. Bedanya, dia ahli bom, saya ahli bong," katanya bercanda.

Menurut Tio Pakusadewo, metode yang digunakan Ali Imron dalam mengajarkan Al-Quran sangat mudah dipahami. Dia mengaku bisa dengan cepat mengingat huruf-huruf hijaiyah berkat metode tersebut.

"Dia mengajarkan cara mengenali huruf hanya dengan melihat bentuknya, lalu mendengar suaranya. Jadi tanpa perlu menghafal secara konvensional, saya langsung bisa memahami," jelasnya.

Setelah perjalanan spiritualnya di dalam tahanan, Tio Pakusadewo mendapat kepercayaan sebagai Duta Al-Quran oleh Masjid Istiqlal pada tahun lalu. Ia menyebut hal itu sebagai kejutan besar dalam hidupnya.

"Saya tidak menyangka. Ada seseorang yang menawarkan saya menjadi Duta Al-Quran setelah saya terlibat dalam Para Pencari Tuhan. Saya anggap ini sebagai hidayah," tutupnya.

Pelaku Bom Bali I yang Terhindar dari Hukuman Mati

Ali Imron merupakan salah satu pelaku utama Bom Bali I. Dia menjalani hukuman penjara seumur hidup. Berbeda dengan kakaknya, Amrozi dan Ali Ghufron alias Mukhlas yang dihukum mati, Ali Imron lolos dari eksekusi karena menunjukkan penyesalan dan bekerja sama dengan pihak berwenang.

Peran Ali Imron dalam Bom Bali I sangat signifikan. Ia bertindak sebagai koordinator lapangan, perakit bom, melakukan survei lokasi, dan mengendarai mobil berisi bom yang meledak di Paddy's Cafe pada 12 Oktober 2002.

Setelah penangkapan pada 13 Januari 2003 di Pulau Brukang, Samarinda, Kalimantan Timur, Ali Imron mengakui kepemilikan senjata yang ditemukan di hutan Dadapan, Solokuro, Lamongan.

Pada 18 September 2003, majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Ali Imron, lebih berat dari tuntutan jaksa yang menginginkan 20 tahun penjara.

Penyesalan dan perannya sebagai justice collaborator membuatnya terhindar dari hukuman mati. Berkat informasi dari Ali Imron, aparat berhasil menangkap sejumlah tersangka terorisme lainnya, menghancurkan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Saat ini, Ali Imron ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, setelah sebelumnya ditempatkan di Lapas Cipinang. Selama 19 tahun di penjara, ia aktif dalam program deradikalisasi sebagai bentuk penyesalan atas aksinya.

Sebagai mantan jihadis di Afghanistan, Filipina, Ambon, dan Poso, Ali Imron menyadari bahwa aksinya dalam Bom Bali I telah menginspirasi berbagai tindakan terorisme lainnya.

Ali Imron mengungkapkan bahwa para pelaku Bom Bali I merupakan alumni Akademi Militer Mujahidin Afghanistan, sebuah gerakan yang dulunya melawan komunisme yang didukung Rusia antara 1948 hingga 1996. Ia menyebut bahwa Bom Bali I bukanlah program resmi JI, melainkan inisiatif dari dirinya, Mukhlas, dan Hambali.

Perencanaan serangan ini dimulai pada pertengahan Agustus 2002, dengan target wisatawan asing di Bali sebagai balasan atas serangan Amerika Serikat ke Afghanistan pasca runtuhnya gedung WTC pada 11 September 2001.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI