Dahlan Iskan Bongkar Sosok Pencetus Danantara yang Tak Diketahui Publik

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2025 | 10:14 WIB
Dahlan Iskan Bongkar Sosok Pencetus Danantara yang Tak Diketahui Publik
Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (3/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Dahlan Iskan ikut jadi perbincangan di tengah trending-nya Danantara. Mantan Menteri BUMN itu sempat memberikan penjelasan tentang Dana Anagata Nusantara melalui Catatan Harian Dahlan, termasuk sosok pencetus Danantara sebenarnya.

Jejak digital Dahlan Iskan ini menjadi pembahasan setelah dibagikan oleh akun X @/zzzeen. Dalam cuitannya, akun ini meringkas fakta seputar Danantara berdasarkan penjelasan Dahlan Iskan.

Menurutnya, sosok Dahlan Iskan selalu pandai menerjemahkan pembahasan rumit dengan "bahasa bayi". Tujuannya agar masyarakat lebih memahami rencana Presiden Prabowo Subianto menyetor hasil efisiensi APBN ke Danantara.

"Apa itu Danantara? Untuk bahasan rumit gini, saya selalu berharap Pak Dahlan Iskan bikin tulisan. Beliau memang andalan saya untuk menjelaskan hal-hal rumit dengan bahasa bayi," tulis akun @/zzzeen dalam cuitannya pada Selasa (18/2/2025).

Baca Juga: Omongan Anies soal Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi Dinilai Kenyataan, Publik: Kemarin Teriak Hidup Jokowi

Viral cuitan warganet soal Danantara melalui penjelasan Dahlan Iskan (X/@zzzeen)
Viral cuitan warganet soal Danantara melalui penjelasan Dahlan Iskan (X/@zzzeen)

Dahlan Iskan terakhir membahas tentang Danantara pada 18 Januari 2025. Hal ini terlihat dari Catatan Harian Dahlan Iskan berjudul "Dana Anagata" yang diunggah di Disway.id.

Menyadur Disway.id, Dahlan Iskan menyoroti masa depan Danantara yang peresmiannya terus mundur. Padahal, Kepala BP Investasi Danantara sudah ditunjuk, yaitu Muliaman D. Hadad.

"(Danantara) itu tidak bisa diresmikan di bulan November 2024. Mundur ke Desember. Lalu mundur lagi ke Januari 2025. Rasanya di Januari pun tidak bisa. Masa depan Danantara (Daya Anagata Nusantara) belum bisa segera diputuskan," tulis Dahlan Iskan.

Sosok pencetus Danantara versi Dahlan Iskan

Burhanuddin Abdullah (Foto Istimewa)
Burhanuddin Abdullah (Foto Istimewa)

Dahlan Iskan lantas mengungkap sosok pencetus ide Danantara. Ia menyebut sosok yang dimaksud adalah mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah. Sejak awal, Danantara memang direncanakan segera dijalankan di era pemerintahan Prabowo.

Baca Juga: Danantara Trending, Opini Lawas Dahlan Iskan Beredar

"Ketika didirikan Danantara seperti ingin cepat dijalankan. Itulah salah satu prioritas presiden baru di bidang keuangan. Yakni bagaimana bisa mencari banyak uang untuk pembangunan," ungkap Dahlan Iskan.

"Ide pembentukan Danantara datang dari tim ekonomi masa transisi Presiden Prabowo Subianto: Prof. Dr. Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia. Beliau memang tergabung dalam tim pemenangan Prabowo di Pilpres," lanjutnya.

Danantara Anagata, kata Dahlan Iskan, artinya adalah tenaga masa depan. Makna ini sesuai dengan cara kerja Danantara, yang ibarat kendaraan raksasa, dalam menjemput uang. Kendaraan Danantara bakal dimanfaatkan pemerintah untuk menggalang dana pembangunan.

"Prof Burhanuddin, kini komisaris utama PT PLN, punya ide membuat kendaraan yang lebih besar: Danantara. Bentuknya bukan PT, tetapi mirip dengan SWL. Yang hebat, dan mungkin menyakitkan bagi sebagian orang, Danantara dibentuk dengan cara memindahkan raksasa-raksasa BUMN ke dalam Danantara. Jumlahnya tujuh raksasa," jelas Dahlan Iskan.

"Saking besarnya skala tujuh perusahaan BUMN tersebut sampai ada yang mengatakan sisa BUMN lainnya tidak layak lagi disebut BUMN. Tujuh raksasa itu merupakan mesin uang BUMN yang sebenarnya. Laba tujuh perusahaan itu mencapai 80 persen dari laba BUMN seluruhnya. Pun omzet dan asetnya," sambungnya.

Optimisme dan pesimisme Dahlan Iskan soal Danantara

Dahlan Iskan (Antara)
Dahlan Iskan (Antara)

Dahlan Iskan pun berseloroh jika 7 raksasa BUMN dilebur menjadi satu dalam Danantara, maka Kementerian BUMN seolah tidak ada artinya. Bukan tidak mungkin sisa perusahaan BUMN nantinya digabung ke Kementerian UMKM.

"Anda sudah tahu siapa saja tujuh raksasa yang akan dimasukkan ke dalam Danantara: Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pertamina, PLN, Bank BNI, Telkom, dan holding-nya perusahaan-perusahaan tambang: MIND ID," tulisnya.

"Mereka itulah inti dari BUMN dilihat dari kekuatan keuangannya. Dengan kekuatan itu, maka Danantara akan menjadi kendaraan yang besar sekali. Bukan saja labanya, tapi, yang lebih penting, adalah kapasitasnya untuk mencari dana pembangunan," tambahnya.

Meski terlihat menjanjikan, Dahlan Iskan tetap memberi peringatan terkait implementasi Danantara. Salah satunya terkait persetujuan DPR RI sampai sistem manajerial Danantara yang berpotensi menimbulkan banyak masalah.

"Kelihatannya sederhana, kendaraan besar bisa untuk mencari uang besar. Praktiknya tidak sesederhana itu. Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk membuat Danantara bisa menjadi danantara. Soal persetujuan DPR mungkin bisa lewat jalan tol. Tapi mengalihkan aset begitu besar tidak bisa cepat, apalagi ini aset negara," tutur Dahlan.

"Belum lagi soal teknis manajerial. Misalnya, apakah Danantara akan menjadi pembina manajemen tujuh raksasa BUMN tersebut? Kalau iya, maka seperti akan terbentuk 'kementerian' BUMN yang besarnya jauh melebihi kementerian 'sisa' BUMN yang ditinggalkan. Yang lain lagi: apakah Danantara juga akan menjadi kuasa pemilik tujuh raksasa tersebut?" tanyanya.

Terakhir, Dahlan Iskan hanya bisa menantikan peresmian Danantara, yang menurutnya, bukan tidak mungkin baru terjadi di akhir masa jabatan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini diungkap Dahlan Iskan pada Januari 2025.

Sementara itu, pemerintah Indonesia sudah mengumumkan tanggal peresmian Danantara. Rencananya, Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI