Epilepsi Katamenial Ancam Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 17 Februari 2025 | 22:32 WIB
Epilepsi Katamenial Ancam Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Ilustrasi wanita hamil. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Epilepsi katamenial merupakan jenis epilepsi yang dipicu oleh fluktuasi hormon. Kondisi ini sering terjadi pada perempuan, termasuk sedang hamil.

Epilepsi katamenial merupakan gangguan otak kronis yang dapat menyebabkan kejang dan membutuhkan pemantauan medis yang cermat.

Kepala medis regional dan spesialis kesuburan Oasis Fertility, Parinaaz Parhar mengatakan, kejang pada epilepsi katamenial dipengaruhi oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi, terutama selama pubertas, kehamilan, dan menopause.

"Fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron dapat memengaruhi frekuensi serta tingkat keparahan kejang pada penderita epilepsi katamenial," ujar Parinaaz, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).

Perempuan dengan epilepsi katamenial tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat dengan pengawasan ketat dari dokter. Namun, kejang selama kehamilan dapat membahayakan janin dan ibu, sehingga diperlukan pemantauan serta penyesuaian pengobatan.

"Beberapa obat anti-epilepsi berpotensi meningkatkan risiko cacat lahir, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna menyesuaikan terapi yang aman selama kehamilan," jelasnya.

Selain itu, obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan epilepsi juga dapat memengaruhi kesuburan, meskipun epilepsi katamenial sendiri tidak langsung menyebabkan infertilitas.

"Obat anti-epilepsi (AEDs) dapat mengubah kadar hormon yang berpengaruh pada ovulasi dan kesuburan. Perempuan dengan epilepsi katamenial juga lebih berisiko mengalami infertilitas akibat kondisi kesehatan reproduksi seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)," tambahnya.

Untuk mengelola gejala epilepsi katamenial, Parinaaz menyarankan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta mengelola stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI