Faktanya, Ashley memang adalah seorang penulis beraliran sayap-kanan alias konservatif.
Ia merupakan influencer sekaligus penulis dari kanal media konservatif The Babylon Bee yang banyak mengkritik soal isu-isu sosial dan kebangkitan liberalisme.
Sama seperti Elon, Ashley getol menyuarakan pandangan politiknya yang beraliran konservatif. Pandangan tersebut ia tuangkan dalam buku Elephants Are Not Birds sebagai wujud kritik terhadap kaum transgender di Amerika Serikat.
Ia vokal dalam menentang kebijakan imigrasi, seperti salah satunya menyuarakan soal penerbangan maskapai Delta Airlines pada tahun 2023 silam. Ia kala itu menyoroti bahwa ada pesawat Delta Airlines yang membawa segudang imigran dari Phoenix ke New York City setelah sebelumnya mendekam di pusat penahanaan imigran.
Ashley juga sempat aktif sebagai duta Turning Point USA, organisasi konservatif pemuda. Ia akhirnya mundur dari organisasi nirlaba tersebut untuk fokus menulis sebagai jurnalis profesional.
Sebagai seorang penganut politik sayap-kanan, Ashley menjadi pembicara tamu langganan di media seperti Fox News.
Dugaan bahwa Ashley hanyalah fans Elon Musk semakin menguat ketika publik mengetahui bahwa Ashley St. Clair adalah salah satu pemilik mobil Tesla Cybertruck pertama di Amerika Serikat.
Tesla tak lain adalah perusahaan besutan Elon Musk yang memproduksi berbagai macam kendaraan berbahan bakar listrik.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Drama OpenAI vs Elon Musk: Tawaran Akuisisi ChatGPT Ditolak Mentah-mentah!