Sedotan Kertas vs Plastik: Korea Selatan Kaji Ulang Mana yang Lebih Ramah Lingkungan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 17 Februari 2025 | 13:55 WIB
Sedotan Kertas vs Plastik: Korea Selatan Kaji Ulang Mana yang Lebih Ramah Lingkungan
Sedotan kertas. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedotan kertas selama ini dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun Pemerintah Korea Selatan belum lama ini mempertimbangkan kembali penggunaannya.

Dilansir dari Korea Times, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengumumkan akan meninjau ulang siklus hidup (LCA) sedotan kertas dan membandingkannya dengan sedotan plastik pada Kamis, 13 Februari 2025.

Penilaian tersebut akan memeriksa seberapa besar dampak lingkungan yang ditimbulkan sedotan kertas di berbagai tahap siklus hidupnya, mulai dari produksi, konsumsi, hingga pembuangan. Penilaian diharapkan akan selesai pada bulan April.

LCA alias lifecycle assessment muncul setelah pemerintah pada tahun 2021 merevisi Keputusan Penegakan Undang-Undang tentang Promosi Penghematan dan Daur Ulang Sumber Daya, dengan mengumumkan akan melarang penggunaan sedotan plastik pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Tantangan Pendidikan Ramah Lingkungan di Era Modern

Kemudian pada tahun 2022, pelarangan tersebut ditunda hingga tahun berikutnya. Pada tahun 2023, penerapan larangan tersebut ditunda tanpa batas waktu, yang secara efektif memungkinkan penggunaan sedotan plastik lagi untuk sementara.

Ilustrasi sedotan kertas. 9Meghan Rodgers)
Ilustrasi sedotan kertas. (Meghan Rodgers)

Kementerian juga akan mulai melakukan pembandingan bagaimana negara-negara lain, khususnya negara-negara di Uni Eropa yang mengatur penggunaan sedotan plastik.

"Bahkan para ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang apakah sedotan kertas lebih aman bagi lingkungan atau tidak, sehingga membingungkan konsumen dan produsen sedotan," kata seorang pejabat kementerian.

"Oleh karena itu, kami terdorong untuk meluncurkan inspeksi menyeluruh terhadap kertas, plastik, serta bahan sedotan alternatif lainnya untuk memahami komposisi kimianya dan dampaknya terhadap alam," lanjutnya.

Sebagai informasi, Selama beberapa tahun terakhir, sedotan kertas telah kehilangan popularitas di kalangan perusahaan dan konsumen di seluruh dunia karena keramahan lingkungannya gagal mengimbangi bahaya lingkungan dari sedotan plastik.

Baca Juga: Denim Ramah Lingkungan: Pilihan Stylish dan Bakal Jadi Tren Fashion 2025?

Hal ini mendorong Presiden Amerika Donald Trump untuk memerintahkan penggunaan kembali sedotan plastik di pemerintahan federal negara tersebut

Mandat Trump itu muncul setelah Badan Perlindungan Lingkungan Amerika pada tahun 2020 mengatakan sedotan kertas mengeluarkan emisi karbon 5,5 kali lebih banyak daripada sedotan plastik selama produksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI