Salah satu risiko yang harus diwaspadai adalah perdarahan berat melalui vagina. Risikonya menjadi semakin besar apabila masih tersisa jaringan janin atau ari-ari di dalam rahim setelah aborsi.
2. Infeksi
Kondisi ini umumnya ditandai dengan demam, munculnya keputihan yang berbau, dan nyeri hebat di area panggul. Pada kasus infeksi yang berat, sepsi juga bisa terjadi setelah aborsi.
3. Kerusakan pada Rahim dan Vagina
Risiko lain adalah kerusakan berupa lubang atau luka berat, yang dapat ditemui di area dinding rahim, leher rahim, samapi vagina. Risiko menjadi lebih besar bila aborsi tidak dilakukan dengan benar.
4. Masalah Psikologis
Selain mempengaruhi fisik, kondisi mental juga bisa terdampak akibat aborsi. Perasaan bersalah, malu, stres, cemas, sampai depresi adalah beberapa masalah psikologis yang umum ditemui pada wanita setelah menjalani aborsi.
Risiko-risiko terhadap kesehatan ini bisa membesar apabila aborsi dilakukan secara ilegal, dilakukan di fasilitas kesehatan yang kurang memadai, atau menggunakan metode tradisional yang tidak terjamin keamanannya.
Baca Juga: Adu Pendidikan Fahmi Bachmid vs Razman Arif Nasution, Ada yang Diduga Tak Diakui Kampus