Infografis
Suara.com - Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Renville Antonio, meninggal dunia akibat kecelakaan di Situbondo, Jawa Timur. Ia dimakamkan pada Jumat (14/2/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.
Pemakamannya itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain itu, sejumlah pejabat teras partai juga ikut menghadiri prosesi tersebut sebagai penghormatan terakhir.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Renville memiliki rekam jejak yang baik. Sepanjang hidupnya, ia terus mendedikasikan diri untuk membesarkan Partai Demokrat.
“Sepanjang hidupnya, almarhum (Renville) mendedikasikan diri tanpa lelah untuk membangun dan membesarkan Partai Demokrat serta komunitas Overlanding Indonesia,” ungkap Herzaky Mahendra Putra, dikutip Sabtu (15/2/2025).
Baca Juga: Polisi Pastikan Renville Antonio Tewas Bukan Akibat Kecelakaan Tunggal, Begini Kronologinya
Rekam Jejak Renville Antonio
Renville Antonio merupakan lulusan S1 Hukum Universitas Surabaya. Ia lalu melanjutkannya dengan dua studi yang berbeda, yakni S2 Hukum Universitas Airlangga dan S2 Manajemen Universitas Narotama Surabaya.
Di ranah hukum, Renville mengawali kariernya sebagai advokat dan konsultan di Harlem Napitupulu & Partners. Ia kemudian mendirikan Law Office Renville Antonio & Partners pada tahun 2002 dan sejak 2013 diubah menjadi Owner RF & Partners.
Sementara itu, karier politiknya dimulai dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi B (2004-2009) dan Ketua Panitia Legislasi DPRD Jatim (2004-2009). Ia kemudian kembali dipercaya untuk menjadi wakil rakyat.
Renville ditunjuk untuk bertugas sebagai Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur periode 2009-2014 dan Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur pada 2014-2019. Selama menjadi pejabat, ia tergabung dalam Partai Demokrat.
Baca Juga: Raungan Harley-Davidson Jadi Saksi, AHY Ungkap Kabar Duka
Di internal partai, Renville dipercaya menjadi Wakil Ketua Fraksi Demokrat periode 2004-2019. Hal ini lantas menunjukkan kredibilitasnya yang mumpuni dan dedikasinya sangat tinggi terhadap Demokrat.
![Bendum Partai Demokrat Renville Antonio. [Tangkapan layar IG]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/14/62557-bendum-partai-demokrat-renville-antonio.jpg)
Sebagai salah seorang kader yang bisa diandalkan, kiprah Renville semakin kuat saat diangkat menjadi Wakil Ketua DPD Demokrat Jatim. Setelah itu, ia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris DPD Demokrat Jatim (2011-2019).
Kepercayaan itu semakin besar ketika Renville dipilih menjadi Ketua DPD Demokrat Jatim (2019-2020). Puncaknya, pada tahun 2020, ia dipercaya untuk mengisi posisi strategis, yakni sebagai Bendum DPP Partai Demokrat.
Renville sendiri pada Pemilu 2024 sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan atau dapil Malang Raya. Namun, hasil perolehan suara tidak berhasil membawanya ke kursi dewan.
Saat ia menjabat Bendum DPP Partai Demokrat, Emil Dardak ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Demokrat Jatim. Renville disebut menjadi sosok yang menyarankan namanya ke AHY untuk mengisi kekosongan posisi itu.
Renville dan AHY sama-sama lulus dalam jenjang S3 Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga. Tak heran jika hubungan keduanya begitu dekat.
Adapun kecelakaan tersebut bermula dari Renville yang mengendarai motor gede nomor B-6789-A berwarna hitam dari arah Surabaya ke Banyuwangi. Ia kemudian bertabrakan dengan sebuah mobil pick up dari arah yang sama.
Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Renville meninggal pada hari kejadian, yakni Jumat (14/2/2025) pukul 08.00 WIB. Ia sempat dibawa ke RSUD Asembagus, Situbondo, tetapi takdir berkata lain.
“Berdasarkan keterangan dari RSUD Asembagus, Situbondo, saudara kami, Almarhum DR. H. Renville Antonio, SH, MH meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di Situbondo,” ujar Herzaky dalam keterangan tertulis pada Jumat (14/2/2025).
Jenazah sang bendum lalu dibawa pulang ke rumah duka, Kelurahan Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya, oleh keluarganya. Kabar ini menjadi luka yang mendalam bagi keluarga, kerabat dekat, maupun rekan-rekan kerja di Partai Demokrat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
