Tak hanya berkarier di dunia hiburan, Iqlima juga merambah dunia bisnis. Ia mendirikan Iqlima Beauty Studio, sebuah usaha kecantikan yang menawarkan layanan seperti eyelash extension dan nail art. Studio kecantikan ini memiliki dua lokasi, yaitu di Jakarta dan Sukabumi.
Perubahan besar dalam hidup Iqlima terjadi pada Februari 2022, saat ia diangkat menjadi asisten pribadi ke-9 Hotman Paris, yang memang dikenal memiliki banyak aspri, dan Iqlima menjadi salah satunya.
Namun, jabatannya sebagai aspri tidak bertahan lama. Beberapa minggu setelah bergabung, Iqlima memutuskan untuk mundur dan mengungkapkan sebuah pengakuan mengejutkan, yaitu bahwa ia merasa telah mengalami pelecehan seksual.
Perseteruan dengan Hotman Paris
Nama Iqlima Kim semakin mencuat ke publik setelah terlibat dalam perseteruan hukum dengan pengacara ternama Hotman Paris Hutapea. Perselisihan ini bermula pada tahun 2022, ketika Iqlima bekerja sebagai asisten pribadi Hotman Paris.
Beberapa bulan setelah bekerja, Iqlima mengajukan pengunduran diri karena merasa tidak nyaman dengan perlakuan Hotman. Ia mengaku bahwa selama bekerja di bawah Hotman, ia merasa telah dilecehkan secara verbal dan non-verbal. Salah satu klaimnya adalah permintaan Hotman agar ia mengenakan pakaian seksi saat bekerja, yang menurutnya merupakan pelecehan.
Sebagai respons terhadap tuduhan ini, Iqlima melaporkan Hotman Paris dan meminta bantuan pengacara Razman Arif Nasution untuk menyelesaikan kasus ini. Razman kemudian mengajukan tuntutan hukum atas dugaan pelecehan seksual yang dialami Iqlima.
Dalam proses hukum yang berlangsung, Hotman Paris membantah semua tuduhan tersebut, bahkan mengklaim bahwa Iqlima yang justru mengirimkan foto-foto seksi kepadanya, lebih dari sebulan setelah insiden yang dituduhkan.
Perseteruan ini berlanjut di pengadilan, di mana pada Februari 2025, dalam sidang pencemaran nama baik, ketegangan antara Hotman Paris dan Razman Arif Nasution semakin memuncak.
Baca Juga: Razman Arif Nasution dan Firdaus Oiwobo Dilarang Berpraktik Pengacara di Pengadilan
Sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 6 Februari 2025 itu sempat diwarnai kericuhan, dengan Razman berteriak dan mendekati Hotman yang tengah duduk di kursi saksi. Suasana tegang tersebut membuat Mahkamah Agung terpaksa turun tangan untuk menangani kericuhan tersebut.