Hati-Hati Hadis Palsu soal Amalan Nisfu Syaban Menurut Ustaz Adi Hidayat

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 13 Februari 2025 | 13:27 WIB
Hati-Hati Hadis Palsu soal Amalan Nisfu Syaban Menurut Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan komentarnya terkait rencana libur panjang Ramadan di UMY, Minggu (19/1/2025). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyambut bulan Syaban, sebagian besar umat muslim akan berbondong-bondong melakukan amalan yang dianggap sangat baik dilakukan di ujung malam pertama bulan tersebut atau yang disebut sebagai nisfu Syaban.

Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah, atau terletak di antara Rajab dan Ramadhan.

Sementara, nisfu Syaban sendiri diartikan sebagai salah satu momen istimewa di bulan Syaban yang dianggap sebagai waktu yang manjur untuk melakukan berbagai amalan.

Menurut Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid dalam bukunya yang berjudul 32 Faidah Seputar Bulan Syaban, tertulis bahwa seluruh amal perbuatan manusia disampaikan kepada Allah SWT di malam nisfu Syaban.

Baca Juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Puasa Nisfu Syaban: Arab, Latin dan Arti

Oleh sebab itu, dianjurkan kepada seluruh umat muslim agar memperbanyak amal ibadah ketika malam nisfu Syaban agar mendapatkan banyak pahala.

Selain sebagai malam istimewa untuk mendapatkan pahala, malam nisfu Syaban juga dipercaya sebagai malam penuh ampunan seperti dalam hadist berikut.

"Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?" (maksudnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka Anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb." (HR At Tirmidzi).

Adapun amalan-amalan yang bisa dilakukan diantaranya, perbanyak doa dan istighfar, mengerjakan shalat sunnah, berzikir, bersedekah, dan berpuasa.

Kendati demikian, Ustaz Adi Hidayat justru meminta umat muslim untuk berhati-hati dengan adanya hadis palsu mengenai amalan nisfu Syaban.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Keramas Nisfu Syaban yang Benar, Lengkap dengan Niat dan Doa

Dalam ceramahnya, UAH mengatakan jika hadis yang meminta umat muslim melakukan sholat di malam pertama nisfu Syaban dan berpuasa di siang harinya, maka hadis tersebut adalah palsu.

"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Syaban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hadis sahih yang menjelaskan tentang malam nisfu Syaban diriwayatkan oleh Abu Musa Al Asy’ari yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Syaban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."

Bisa diartikan bahwa melakukan amalan tidak hanya baik di malam pertama nisfu Syaban saja melainkan di malam-malam lainnya.

Tidak hanya itu, ustaz Adi Hidayat juga mengatakan jika Nabi Muhammad SAW tidak menyebut secara spesifik mengenai amalan apa saja yang harus dilakukan di bulan Syaban.

"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Syaban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," pungkas Ustaz Adi Hidayat.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI