Pada tahun 1999, Merve Kavakci terpilih sebagai anggota parlemen Turki dari Partai Fazilet yang dipimpin oleh Necmettin Erbakan. Namun, karena mengenakan hijab, ia diusir dari parlemen oleh kelompok sekuler.
Tidak hanya itu, pemerintah sekuler saat itu bahkan mencabut kewarganegaraannya, menjadikannya simbol perlawanan terhadap diskriminasi terhadap Muslimah berhijab di Turki.
Saat Erdogan berkuasa di Turki, keadilan akhirnya ditegakkan. Seluruh hak Merve Kavakci dikembalikan, dan ia diberi kehormatan sebagai Duta Besar Turki untuk Malaysia.
Kisah perjuangan ibunya menjadi inspirasi besar bagi Fatima dalam meniti karier di dunia diplomasi.
Penerjemah Andalan Presiden Erdogan di Panggung Internasional
Fatima bukanlah penterjemah biasa. Presiden Erdogan sering mempercayakan dirinya untuk menerjemahkan dalam berbagai forum dunia dan pertemuan rahasia dengan para pemimpin dunia.
Beberapa momen penting di mana Fatima terlihat mendampingi Erdogan sebagai penterjemah adalah saat bertemu Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, Kanselir Jerman, Angela Merkel hingga Presiden Prancis, Emmanuel Macron.,
Kemampuannya dalam menguasai berbagai bahasa, termasuk Turki, Inggris, dan Arab, menjadikannya aset berharga bagi diplomasi Turki.
Dalam setiap kesempatan, seperti saat ia bertemu Presiden Prabowo di Jakarta, Fatima menunjukkan ketenangan, keprofesionalan, dan kefasihan dalam menerjemahkan, memastikan pesan Presiden Erdogan tersampaikan dengan jelas dan akurat.
Baca Juga: Inspirasi Outfit ke Pantai Wanita Berhijab, Bisa Contek Gaya 8 Artis ini