Meskipun Jokowi dikenal sebagai seorang yang cukup tenang dalam berbagai wawancara, bukan tidak mungkin bahwa kekuatan emosional atau mental yang diperlukan untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit ini dapat membuat tubuhnya merespons dengan gerakan tubuh yang tidak disengaja.
3. Mengurangi Stres dan Ketegangan
Ketegangan otot yang disebabkan oleh stres atau kecemasan juga bisa menjadi alasan mengapa kaki seseorang sering bergerak. Proses fisiologis ini terjadi ketika otot-otot tubuh merasa tertekan dan membutuhkan pengalihan untuk mengurangi ketegangan. Gerakan kaki yang berulang seringkali menjadi cara tubuh untuk melepaskan ketegangan tersebut.
Studi menunjukkan bahwa mereka yang menderita gangguan stres pasca trauma (PTSD) atau kondisi emosional serupa sering menunjukkan kebiasaan menggoyangkan kaki ketika menghadapi pemicu stres.
Hal ini bisa jadi berlaku juga pada Jokowi ketika berada di bawah tekanan wawancara yang sangat tajam dan mendalam, yang membutuhkan tingkat pemikiran dan konsentrasi yang tinggi.
4. Tanda Ketidaksabaran atau Kebosanan
Tak jarang, kebiasaan menggoyangkan kaki juga dapat mencerminkan ketidaksabaran atau kebosanan. Bagi beberapa orang, terutama mereka yang memiliki ambang batas kesabaran yang rendah, menggoyangkan kaki bisa menjadi ekspresi dari keinginan untuk segera menyelesaikan situasi atau tugas yang dirasa membosankan.
Hal ini mungkin terjadi jika wawancara berlangsung dalam waktu yang lama, atau jika ada ketidakpastian dalam situasi tersebut.
Pada wawancara dengan Najwa Shihab, Jokowi mungkin merasa terjepit oleh pertanyaan yang menantang, dan kaki yang bergerak bisa menjadi sinyal bahwa ia ingin segera menyelesaikan bagian tersebut dan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
5. Refleks atau Kebiasaan yang Tak Disadari