Janji Palsu Ibu Pengganti: Ratusan Wanita Dipaksa Jual Sel Telur di Bawah Ancaman di Georgia

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:57 WIB
Janji Palsu Ibu Pengganti: Ratusan Wanita Dipaksa Jual Sel Telur di Bawah Ancaman di Georgia
Ilustrasi hamil. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yayasan Pavena bekerja sama dengan Interpol, hingga akhirnya membayar tebusan dan menyelamatkan ketiga korban pada 30 Januari 2025. Namun, masih banyak wanita lain yang diduga tetap terjebak dalam jaringan kejahatan ini.

Kasus ini kini sedang diselidiki oleh pihak berwenang Thailand dan Georgia. Pemerintah Georgia menyatakan bahwa mereka telah memulangkan tiga wanita Thailand yang sebelumnya bekerja sebagai ibu pengganti, serta memeriksa empat warga negara asing yang terlibat dalam jaringan ini.

Sementara itu, Interpol dan Kepolisian Thailand terus bekerja untuk mengungkap sindikat ini dan menyelamatkan lebih banyak korban. Pavena memperkirakan sekitar 100 wanita Thailand masih berada dalam cengkeraman jaringan ini.

Georgia sendiri saat ini tidak memiliki undang-undang khusus yang mengatur ibu pengganti. Namun, pemerintah setempat sedang mempertimbangkan untuk melarang praktik ini guna mencegah eksploitasi lebih lanjut.

Dalam konferensi pers di Thailand, salah satu korban yang diselamatkan berbagi pengalaman mengerikan mereka. Mereka mengungkap bahwa:

Mereka dibawa ke Georgia melalui Dubai dan Armenia, lalu diserahkan kepada sindikat. Mereka dipaksa tinggal di rumah yang penuh dengan puluhan wanita Thailand lainnya, tanpa adanya pasangan atau kontrak ibu pengganti yang dijanjikan.

Mereka disuntik hormon, dibius, dan sel telur mereka diambil dengan mesin tanpa persetujuan. Paspor mereka disita, dan mereka diberitahu bahwa mereka bisa ditangkap jika kembali ke Thailand.

Beberapa dari mereka berpura-pura sakit agar tidak dipaksa memberikan sel telur mereka.

Baca Juga: Kisah Artis Florence Pugh Bekukan Sel Telur Usia 27 Tahun: Saya Ingin Punya Anak!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI