Suara.com - Pendidikan merupakan pilar utama dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berdaya saing tinggi, kreatif, serta mampu berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan negara.
Namun, tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menjadi perhatian, terutama dalam hal akses, kualitas, dan minat baca masyarakat.
Menurut data UNESCO, tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah, dengan minat baca hanya mencapai 0,001%. Artinya, dari setiap 1.000 orang, hanya satu yang memiliki minat baca yang tinggi.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan, karena literasi merupakan kunci utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Anggaran Pendidikan Berkurang, Bagaimana Kualitas Sekolah ke Depannya?
Di sisi lain, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun 2024, akses pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan yang stabil. Saat ini, tercatat ada 53,32 juta anak Indonesia yang telah mendapatkan layanan pendidikan di sekitar 448.367 satuan pendidikan.
Meskipun angka ini menunjukkan perkembangan positif, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan lingkungan belajar yang kondusif.
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Berbagai inisiatif dan program sosial yang mendukung dunia pendidikan sangat diperlukan untuk membantu anak-anak Indonesia mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik.
Salah satu contoh nyata dari kepedulian terhadap dunia pendidikan adalah berbagai program sosial yang memberikan dukungan berupa alat belajar, buku bacaan, serta kegiatan edukatif yang menarik bagi anak-anak.
Inisiatif semacam inilah yang dilakukan PT Pintu Kemana Saja (PINTU) yang menggelar acara bertajuk #PintukeMasaDepan tepat pada perayaan Hari Pendidikan Internasional yang diperingati setiap tanggal 24 Januari.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak Tanpa Beban Finansial
Program ini digelar di Panti Asuhan Nurul lman Mentas, Jakarta Selatan. Senior Talent Acquisition & Employer Branding PINTU Nadine mengungkapkan, Sebagai perusahaan asli Indonesia, mengambil peran aktif untuk meningkatkan akses edukasi secara umum menjadi bagian penting bagi perjalanan perusahaannya.
"Melalui program CSR ini, kami memberikan berbagai alat penunjang pendidikan mulai dari buku-buku, alat tulis, hingga kegiatan edukasi berbagai aktivitas seru dan menarik untuk meningkatkan minat baca dan belajar bagi generasi muda lndonesia," kata dia.
Nadine menambahkan, diharapkan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mempersiapkan generasi muda untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
"Ke depan, kami akan terus memperluas program edukasi dalam rangka mengupayakan akselerasi edukasi masyarakat Indonesia," tutup Nadine.