Infografis
Suara.com - Kongres Advokat Indonesia (KAI) resmi mengeluarkan Firdaus Oiwobo dari organisasi. Pemecatan tersebut buntut dari tindakannya yang naik meja setelah persidangan Razman Arif Nasution.
Firdaus Oiwobo merupakan kuasa hukum Razman Arif Nasution yang sedang berperkara hukum melawan Hotman Paris Hutapea.
Perwakilan KAI, Petrus Bala Pattyona mengatakan, surat keanggotaan Firdaus Oiwobo sudah dicabut. Organisasi mengeluarkannya buntut aksinya naik meja di persidangan beberapa waktu lalu.
"Karena perilakunya tidak mencerminkan sebagai seorang advokat dan merusak nama baik advokat, rapat memutuskan beliau diberhentikan dan dinyatakan bukan anggota. SK-nya dicabut dari anggota Kongres Advokat Indonesia," katanya, Minggu (9/2/2025).
Baca Juga: Hotman Paris Kebanting? Beda Kelas Jam Tangan Sang Pengacara dengan Razman Arif Nasution
Sosok Firdaus Oiwobo memang tengah menjadi sorotan. Namun, di tengah kasusnya yang sedang viral, publik mengulik mengenai kehidupan pribadinya, termasuk soal kekayaannya.
Kekayaan Firdaus Oiwobo
Pengacara kelahiran 7 Juli 1976 ini diketahui pemilik kantor firma hukum M Firdaus Oiwobo Law Firm.
Melansir dari akun Instagram-nya, dia menduduki sebagai Ketua Umum Satgas Anti-Narkoba Nasional. Firdaus juga menjabat presiden Perkumpulan Artis Republik Indonesia (Perarri).
Mengenai kekayaan Firdaus Oiwobo pernah mengungkapkannya di podacast Richard Lee. Saat itu, dia diundang menjadi bintang tamu.
Baca Juga: Sama-Sama Suram! Nasib Hotman Paris, Razman, Firdaus Oibowo Disanksi KAI Sampai Dipecat
Richard Lee yang penasaran dengan kekayaan Firdaus Oiwobo yang mengaku sultan, menanyakannya langsung. "Kalau kaya sih, kalau gue hitung, enggak juga, tergantung dari hati," ujar Firdaus dikutip.
"Kalau (harta) Rp100 miliar ada, Bang?" tanya Richard Lee penasaran. "Aset gue hampir triliunan (Rupiah)," jawab Firdaus Oiwobo.
Firdaus menyebutkan asetnya tersebut didapatkannya dari kliennya saat memenangkan kasus hukumnya. "Kalau beli (aset) enggak, tapi karena gue menang perkara," kata Firdaus.
Aset tersebut berbentuk tanah dan bangunan yang diberikan oleh kliennya. Hanya saja tidak disebutkan mengenai detailnya.
