Ini Dia Presiden Pertama yang Gratiskan Gas, Listrik dan Air Buat Rakyat

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 09:42 WIB
Ini Dia Presiden Pertama yang Gratiskan Gas, Listrik dan Air Buat Rakyat
Profil Saparmurat Niyazov [www.kremlin.ru.]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah sulitnya warga Indonesia kelas menengah ke bawah untuk mendapatkan gas, siapa sangka jika negara Turkmenistan bisa mendapatkannya secara cuma-cuma selama 24 tahun ketika berada di bawah pimpinan Saparmurat Niyazov.

Kebijakan gas gratis dari Saparmurat Niyazov ini diterapkan sejak tahun 1993 sampai 2017. Uniknya, kebijakan ini bahkan sempat bertahan selama beberapa tahun setelah Niyazov meninggal dunia. 

Tak hanya gas, Niyazov juga menggratiskan 35 kilowatt-hour (kwh) listrik, 50 meter kubik gas alam per bulan, serta 250 liter air per hari.

Saparmurat Niyazov meninggal dunia pada 21 Desember 2006. Kepemimpinannya itu kemudian dilanjutkan oleh Gurbanguly Berdymukhamedov yang perlahan mengurangi subsidi dan memberlakukan biaya listrik, air, serta gas. Langkah ini diambil Berdymukhamedov karena Turkmenistan menghadapi krisis ekonomi.

Baca Juga: Pemprov Akan Larang Warga Non-DKI Beli Gas LPG 3 Kg di Jakarta, Bakal Dicek Lewat QR Code

Meski tak lagi berlaku, tak ada salahnya jika kita kembali mengingat Saparmurat Niyazov yang sempat menggratiskan gas bagi rakyatnya.

Profil Saparmurat Niyazov

Saparmurat Atayevich Niyazov adalah Presiden Turkmenistan pertama setelah negara ini merdeka dari Uni Soviet. Ia memimpin Turkmenistan sejak tahun 1991 sampai meninggal dunia.

Dibalik kebaikannya memberikan gas gratis, Niyazov dikenal sebagai presiden yang narsis. Salah satu buktinya, ia sempat membuat patung emas dirinya dan meletakkannya di berbagai penjuru negeri. Pria kelahiran Gypjak ini juga sempat mengganti nama bulan Januari dengan namanya.

Tak sampai di situ, Saparmurat Niyazov mengganti bulan April dengan nama ibunya dan bulan Mei dengan nama ayahnya. Nama Niyazov sendiri banyak digunakan untuk menamai pelabuhan, tanah peternakan, unit militer, hingga meteorit.

Baca Juga: Gas Melon Picu Perang Dingin Gerindra-Golkar? Rocky Gerung Bongkar Potensi Keretakan Kabinet Prabowo

Selama berkuasa, Niyazov juga membuat negaranya menjadi bekas jajahan Soviet yang paling opresif. Ia bahkan mengaran buku Rukhnama yang berisi tentang kewajiban anak-anak mengucapkan janji kesetiaan padanya.

Niyazov juga dengan beraninya menjebloskan semua lawan politiknya ke pengasingan, melarang kebebasan media, dan memerintah tanpa musuh.

Lantaran populasi Turkmenistan kala itu cukup sedikit, mayoritas penduduk di sana memang mematuhi kultus pemimpinnya. Gaya kepemimpinannya mungkin sedikit mengingatkan pada Kim Il-sung dan Kim Jong il.

Pada tahun 1997, Niyazov menjalani operasi jantung di Jerman. Akan tetapi, ia baru mengakui penyakit ini ke publik pada bulan November 2006, sekitar satu bulan sebelum tutup usia.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI