"Tulisan itu jadi menangkal ain, (padahal) bukan tulisannya. Tapi bagaimana orang yang melihat mengatakan 'Masya Allah', 'Barakallah fiik', itu yang diinginkan. Jadi bukan tulisan ini yang jadi penangkal, ya itu akan jadi 'jimat' juga akhirnya. Karena pada hakikatnya yang diinginkan itu agar orang yang melihat membaca itu, jadi bukan tulisannya yang menangkal," imbuhnya.
Dari penjelasan tersebut, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menyimpulkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana pribadi kita membentengi diri dengan cara berdoa hingga berzikir. Sehingga ketika tidak menuliskan "Masya Allah Tabarakallah" atau orang tidak mengucapkan kalimat tersebut pun kita tetap terhindar dari ain.
"Kita sendiri ya yang diminta menyelamatkan diri kita dengan berdoa, berzikir, membentengi diri kita. Sehingga orang itu pun ketika tidak mengatakan 'Masya Allah', kalau Allah membentengi kita, Insya Allah selamat dari ain tersebut," tandasnya.