Infografis
Suara.com - Abidzar Al-Ghifari mengaku ingin mencoba berpacaran dengan seseorang yang non-Muslim. Pernyataan ini disampaikan dalam menjawab pertanyaan Ariel Tatum yang diunggah kanal YouTube Folkative pada Rabu (5/2/2025).
"Mau. Lah, kan yang ngelarang kan umi (ibu) dan agama. Nih, gue balikin, kalo gua percaya bahwa hidayah itu datang dari mana aja. Kita serahkan semuanya kepada Tuhan. Misalnya gua pacaran sama beda agama ya nggak masalah ya udah jalanin dulu aja. Tuhan yang mengatur gimana ujungnya," ujar Abidzar saat hadir untuk promosi film remake Business Proposal bersama Ariel Tatum.
Atas dasar itu, sosok Abidzar pun menyita perhatian publik. Pasalnya, ia adalah putra Umi Pipik dan mendiang Uje. Lantas, bagaimana hukum pacaran beda agama menurut Islam?
Hukum Pacaran Beda Agama Menurut Islam
Buya Yahya pernah membahas soal hubungan beda agama yang diunggah melalui kanal YouTube-nya pada tahun 2024 silam. Menurutnya, pernikahan antara Muslimah dan non-Muslim dalam agama Islam tidak sah.
Meski begitu, tidak diperkenankan bagi yang lain untuk mencaci. Ia bisa perlahan-lahan melepas diri dari hubungannya dengan pasangan non-Muslim agar tak melulu berada dalam pernikahan yang tidak sah.
"Pernikahan antara Muslimah dan non-Muslim tidak sah. Namun, jangan dicaci maki. Perlahan-lahan, coba melepas diri untuk berpisah dengan pasangan non-Muslim," jelas Buya Yahya, dikutip Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, Buya Yahya menyebut jika Muslim yang berhubungan dengan wanita non-Muslim, masih bisa sah. Syaratnya, wanita tersebut merupakan ahli kitab yang kedepannya dapat diajak menjadi mualaf.
"Tapi, kalau Muslim menikah dengan wanita non-Muslim, pernikahannya bisa sah jika wanita tersebut ahli kitab," lanjut Buya Yahya.
Di akhir ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan nasihat soal hubungan beda agama. Mereka meminta orang-orang untuk mencari pasangan yang seiman saja agar segala sesuatunya lancar dan tenang.
