Pulau Nusakambangan dan Pulau Jawa dipisahkan oleh sebuah selat yang bernama Segara Anakan. Pulau ini dikenal sebagai penjara yang memiliki tingkat keamanan paling tinggi di Tanah Air.
Sejarah Lapas Nusakambangan ini dimulai sejak masa kolonial Belanda di abad ke-19. Pada tahun 1908, pemerintah Hindia Belanda memilih Pulau Nusakambangan sebagai lokasi untuk mendirikan penjara tempat pembuangan narapidana yang dianggap sangat berbahaya.
Lokasinya yang terpencil dan terisolasi, ditambah dengan sulitnya akses keluar masuk pulau tersebut, mampu mencegah narapidana untuk melakukan pelarian. Usai kemerdekaan Indonesia, Lapas Nusakambangan masih terus berfungsi sebagai penjara teraman.
Berikut fakta-fakta unik tentang Pulau Nusakambangan yang dijuluki Pulau Narapidana.
1. Terkenal dengan lapas dengan tingkat keamanan tertinggi
Dikutip dari laman Kemenkumham, terdapat beberapa lembaga permasyarakatan yang dibangun di pulau ini, di antaranya adalah Lapas Kelas II A Besi, Lapas II A Narkotika, Lapas II A Kembang Kuning, Lapas II A Permisan, Lapas II A Pasir Putih, dan lain sebagainya. Ada pula Lapas High Risk dengan sistem keamanan maksimum unttuk menahan para tahanan kriminal berat.
2. Tempat eksekusi mati
Pulau Nusakambangan juga dikenal karena lokasinya menjadi tempat eksekusi mati bagi narapidana yang dijatuhi hukuman mati. Pulau ini dipilih lantaran lokasinya yang tersembuyi dan sunyi. Terdapat sel khusus untuk para narapidana yang dieksekusi mati.
3. Terbuka untuk wisatawan
Baca Juga: Menteri Imigrasi Agus Andrianto Berani Copot Pejabat Soetta, Ternyata Dulu Ingin Jadi Pegawai Pos!
Meski citra pulau ini cukup seram bagi sebagian orang, ternyata pulau ini tidak sepenuhnya terisolasi. Sebagian kawasannya terbuka untuk tempat wisata. Uniknya, pemandu wisata serta pedagang yang ada di sekitar tempat wisata tersebut adalah para napi yang melakukan asimilasi sebelum dibebaskan nantinya.