Suara.com - Pulau Nusakambangan kabarnya akan segera menjadi kekuatan baru dalam ketahanan pangan nasional. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh Agus Andrianto selaku Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas).
Menteri Agus menyatakan dengan adanya lahan luas serta sumber daya manusia dari warga binaan, Nusakambangan tidak akan dinilai lagi sebagai pulau otoritas pengasingan, tetapi sebagai pusat produksi pangan strategis.
"Kami telah mengundang berbagai pihak, termasuk PT PLN dan BRI untuk mewujudkan visi besar ini," jelasnya pada salah satu kesempatan saat meninjau langsung proyek tersebut.
Kini, pulau yang memiliki luas lahan sekitar 115 hektare tersebut tengah dioptimalkan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, serta perikanan. Target pada sektor pertanian dan perkebunan menjadi lumbung padi serta jagung dengan luas lahan 7 hektare.
Sementara itu 32 hektare lahan yang terletak di tepi pantai bagian belakang Lapas Pasir Putih rencananya akan dikembangkan menjadi tambak udang, termasuk budidaya udang vaname dan berbagai jenis ikan lainnya.
Peternakan juga ditargetkan untuk memproduksi ribuan ayam petelur, kambing, hingga ratusan ekor sapi.
"Kami ingin mewujudkan konsep sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Di satu sisi, kami membina warga binaan dengan pelatihan dan pemberdayaan, di sisi lain kami turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional sebagaimaan ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto," ujar Agus lebih lanjut.
Rencana ini tentunya akan berdampak positif bagi Indonesia, terutama citra Pulau Nusakambangan di mata masyarakat. Jika selama ini pulau tersebut dikenal sebagai pulau narapidana, dengan adanya program yang telah disebutkan di atas dapat membuat pulau ini memiliki citra positif.
Sejarah dan fakta unik Pulau Nusakambangan
Baca Juga: Menteri Imigrasi Agus Andrianto Berani Copot Pejabat Soetta, Ternyata Dulu Ingin Jadi Pegawai Pos!
Pulau yang terletak di selatan Pulau Jawa dan masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Tambakreja, Kabupaten Cilacap ini memiliki luas mencapai 210 kilometer persegi atau sekitar 21.000 hektare.