Suara.com - Orang Jawa dan Sunda disebut memiliki kebiasaan minum teh yang berbeda. Mayoritas orang Jawa memilih meminum teh dengan tambah gula, sedangkan orang Sunda minum teh tawar.
Perbedaan selera minum teh rupanya dipengaruhi oleh sejarah tanah air. Hal ini diungkapkan oleh Spesialis Teh, Oza Sudewo.
"Kenapa orang Sunda minum teh tawar, orang Jawa minum teh manis? penyebabnya ada dua," kata Oza seperti dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (6/2/20245).
"Di zaman penjajahan, zaman Hindia Belanda 80 persen perkebunan teh itu ada di area Jawa Barat. Lu bayangin, lu tinggal di daerah yang isinya perkebunan teh, tentu lo akan bisa mendapatkan akses teh yang lebih baik," imbuhnya.
Baca Juga: Kanker Anak di Luar Jawa Terabaikan, Akses Perawatan Masih Terbatas
Dengan mendapatkan kualitas teh yang baik, maka orang Sunda cenderung meminumnya dengan tawar atau tanpa tambahan apa pun.
"Walau pun nggak bagus-bagus banget, tapi tetap lebih bagus dari di luar daerah," tuturnya.
Berbeda dengan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diatur oleh Belanda untuk ditanami pekebunan tebu. Tak heran di daerah ini dikelilingi oleh pabrik gula.
"Di Jawa Tengah dan Jawa Timur makanya semua di gulain. Dari segi kuliner punya kecenderungan jauh lebih manis dibandingin daerah lain," kata Oza.
"Kedatangan teh digulain, apalagi ketambahannya teh yang mereka dapat tak sebagus yang orang Jawa Barat minum," tandasnya.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Empat Kasus Penyelundupan, Rugikan Negara Rp64 Miliar