Menteri Imigrasi Agus Andrianto Berani Copot Pejabat Soetta, Ternyata Dulu Ingin Jadi Pegawai Pos!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2025 | 13:29 WIB
Menteri Imigrasi Agus Andrianto Berani Copot Pejabat Soetta, Ternyata Dulu Ingin Jadi Pegawai Pos!
Agus Andrianto, [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agus Andrianto, jenderal bintang tiga yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, memiliki kisah menarik di balik kariernya. Siapa sangka, mantan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) ini ternyata pernah memiliki cita-cita berbeda, yakni menjadi Pegawai Pos.

Pria kelahiran 16 Februari 1967 ini mengungkapkan keinginannya menjadi Pegawai Kantor Pos karena banyak sanak saudaranya yang bekerja di sana. Bahkan kakak dan adiknya pun sempat memiliki cita-cita yang sama.

Namun, perjalanan kariernya justru membawanya ke kepolisian. Setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1989, Agus Andrianto memulai tugasnya di Polres Dairi. kariernya terus menanjak dengan berbagai posisi strategis: Wakapolda Sumut (2017), Kapolda Sumut (2018), Kabaharkam Polri (2019), dan Kabareskrim Polri (2021).

Secara lebih rinci, berikut Riwayat jabatan Agus Andrianto dari tahun 1990-2023.

Baca Juga: Agama Agus Andrianto, Menteri yang Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta

  • Pamapta Polres Dairi (1990)
  • Kapolsek Sumbul (1992)
  • Kapolsek Parapat (1993)
  • Kapolsek Percut Seituan (1995)
  • Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997)
  • Kasat Serse Poltabes Medan (1999)
  • Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001)
  • Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001)
  • Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003)
  • Pamen Polda Jatim (2005)
  • Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006)
  • Kapolres Tangerang (2007)
  • Kapolres Metro Tangerang (2008)
  • Dirreskrim Polda Sumut (2009)
  • Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri(2011)
  • Analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor
  • Kabagbinlatops Robinops Sops Polri[4] (2013)
  • Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015)
  • Dirtipidum Bareskrim Polri (2016)
  • Wakapolda Sumut (2017)
  • Kapolda Sumut (2018)
  • Kabaharkam Polri[5] (2019)
  • Kabareskrim Polri (2021)
  • Wakapolri (2023)

Sejak menjadi Wakapolri, Agus Andrianto semakin dikenal sejak menangani kasus Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Pemegang penghargaan Bintang Yufha Dharma Pratama ini bahkan dikenal semakin garang lantaran mencopot semua pejabat Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sehubungan informasi dugaan kasus pungutan liar terhadap Warga Negara China.

31 Pejabat Imigrasi Soetta Dicopot Buntut Kasus Pemerasan WN China

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengambil tindakan tegas dengan mencopot 31 pejabat Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Keputusan ini merupakan buntut dari kasus dugaan pemerasan atau pungutan liar (pungli) terhadap puluhan Warga Negara (WN) China.

Kasus ini bermula dari surat resmi yang dikirimkan Kedutaan Besar China kepada pemerintah RI. Dalam surat tersebut, Kedubes China melaporkan adanya 44 kasus pemerasan yang terjadi sejak Februari 2024 hingga Januari 2025. Total uang yang berhasil dikembalikan kepada 60 WN China mencapai sekitar Rp32.750.000.

Kedubes China menduga bahwa kasus pemerasan yang terdeteksi ini hanyalah sebagian kecil dari yang sebenarnya terjadi. Mereka percaya masih banyak WN China yang menjadi korban namun tidak melaporkan karena berbagai alasan, seperti jadwal yang ketat atau takut akan pembalasan di kemudian hari.

Baca Juga: Joko Anwar Malu Gila, Pejabat Imigrasi Soetta Baru Dicopot Setelah Diprotes China

Menteri Agus Andrianto menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal terkait kasus ini. Hasilnya, ditemukan bahwa penerimaan uang tersebut dilakukan dengan dalih sebagai tips dari WN China. Sebagai tindak lanjut, Imigrasi telah memasang tanda larangan memberikan tips kepada petugas dalam tiga bahasa: Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa mereka yang terbukti menerima tips dari WN China telah dijatuhi sanksi disiplin dan demosi. Kasus ini menjadi sorotan karena mencoreng citra pelayanan publik di Indonesia, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan pintu gerbang utama kedatangan wisatawan mancanegara.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI