Dari Eksekusi Mati Hingga Perayaan Cinta: Sejarah Hari Valentine yang Tak Terduga

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2025 | 13:39 WIB
Dari Eksekusi Mati Hingga Perayaan Cinta: Sejarah Hari Valentine yang Tak Terduga
Teori Sejarah Hari Valentine (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Teori lain menyebutkan bahwa Hari Valentine berasal dari tradisi Romawi kuno bernama Festival Lupercalia, yang dirayakan setiap tanggal 15 Februari. Festival ini ditujukan untuk menghormati Faunus, dewa pertanian, serta Romulus dan Remus, pendiri Roma.

Selama perayaan, nama perempuan dimasukkan ke dalam sebuah kotak, kemudian laki-laki memilih secara acak untuk menjadi pasangannya selama festival berlangsung. Banyak pasangan dari tradisi ini yang akhirnya melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Festival Lupercalia juga dikenal dengan ritual kesuburannya. Namun, Gereja Kristen menganggap praktik ini tidak bermoral. Oleh karena itu, Paus Gelasius I mengganti Festival Lupercalia dengan Hari Santo Valentine pada abad ke-5, menjadikannya lebih sesuai dengan ajaran Kristen. Transformasi ini menandai awal pengaitan Hari Valentine dengan cinta dan romansa.

Simbol dan Tradisi Valentine

Hari Valentine juga diwakili oleh Cupid, sosok mitologi Romawi yang dikenal sebagai dewa cinta. Cupid digambarkan sebagai anak bersayap yang membawa busur dan panah, yang dapat menembus hati dan menimbulkan rasa cinta. Dalam tradisi modern, Cupid menjadi ikon perayaan Valentine yang sering muncul dalam kartu ucapan dan dekorasi.

Sejarah kartu Valentine juga menarik untuk disimak. Kartu Valentine tertua yang diketahui berasal dari tahun 1415, ketika Charles, Duke of Orleans, menulis surat cinta untuk istrinya saat ia dipenjara di Tower of London. Surat tersebut kini disimpan di British Library.

Pada abad ke-17, cokelat mulai menjadi simbol Valentine, digunakan sebagai ungkapan kasih sayang, terutama di Eropa dan Amerika Tengah.

Perubahan Makna Valentine dari Masa ke Masa

Perayaan Valentine pada masa kuno sangat berbeda dengan tradisi modern. Pada zaman Romawi kuno, Valentine dan Lupercalia cenderung berupa ritual dan terkadang tidak mencerminkan cinta yang hangat. Namun, seiring waktu, makna Valentine berubah menjadi perayaan kasih sayang dalam berbagai bentuk.

Baca Juga: Ucapan Hari Valentine Dalam Bahasa Inggris yang Bisa Membuat Pengirim Terlihat Keren

Saat ini, Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia dengan cara yang beragam. Di Indonesia, perayaan Valentine sering melibatkan pemberian bunga, cokelat, dan ucapan romantis. Beberapa pasangan merayakannya dengan makan malam romantis, bertukar hadiah, atau menghabiskan waktu bersama. Demikianlah informasi terkait teori sejarah Hari Valentine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI