Lebih dari Cokelat dan Bunga: Ini 3 Versi Sejarah Hari Valentine

M. Reza Sulaiman
Lebih dari Cokelat dan Bunga: Ini 3 Versi Sejarah Hari Valentine
Ilustrasi mengapa hari valentine dirayakan 14 februari (Gambar oleh FETHI BOUHAOUCHINE dari Pixabay)

Sebenarnya ada beberapa versi yang menjadi latar belakang perayaan hari Valentine atau hari Kasih Sayang ini. Kita simak bersama yuk!

Suara.com - Hari Valentine selalu menjadi perayaan kasih sayang untuk semua orang pada orang-orang yang dikasihinya. Meski demikian, cukup banyak yang masih penasaran mengapa Hari Valentine dirayakan 14 Februari setiap tahunnya. Tahukah Anda apa alasannya?

Sebenarnya ada beberapa versi yang menjadi latar belakang perayaan hari Valentine atau hari Kasih Sayang ini. Sekilas, mari cermati penjelasannya di bawah ini.

1. Kisah Pendeta di Roma, Santo Valentine

Kisah ini berasal dari abad ke-3. Di era tersebut Kaisar Claudius II mengeluarkan larangan pernikahan bagi para pria muda. Ia berpendapat pria lajang akan menjadi prajurit yang lebih baik dibandingkan mereka yang memutuskan memiliki keluarga.

Baca Juga: 4 Ide Hadiah Valentine untuk Orang Tua, Simpel tapi Sangat Berkesan!

Santo Valentine menolak kebijakan ini karena dianggap tidak adil. Santo Valentine tetap mengadakan proses pernikahan untuk pasangan muda, namun diketahui oleh sang kaisar. Ia dihukum mati pada 14 Februari 270 Masehi, dan sejak ini perayaan hari Valentine dilakukan di tanggal tersebut.

2. Berawal dari Festival Lupercalia

Terdapat sumber lain yang menyatakan bahwa perayaan ini bermula dari Festival Lupercalia yang diadakan di pertengahan bulan Februari. Pada festival ini, perempuan dipasangkan dengan laki-laki melalui undian.

Paus Gelasius I mengganti festival ini dengan Hari St. Valentine, dan selama abad ke-14 festival ini dikenal dengan nama hari Romansa.

3. Mitologi Romawi, dari Putra Venus

Baca Juga: Selena Gomez Rilis Lagu Scared of Loving You di Hari Valentine

Dari sumber berikutnya, perayaan ini dipercaya dimulai dari era dewa-dewa. Hari Valentine populer dilambangkan dengan malaikat cinta atau Cupid, yang ternyata mengacu pada mitologi Romawi, adalah putra dari Venus dan dewi cinta.