Suara.com - Kabar mengenai Jessica Iskandar yang mengaku jika dirinya sempat mendonorkan ASI kepada bayi lain ramai dibahas publik belakangan ini.
Jessica menceritakan jika saat menyusui anaknya, El Barack, ia memiliki jumlah ASI yang melimpah sehingga memberikan ASI nya tersebut kepada sembilan bayi.
"Waktu itu kebetulan ASI-nya melimpah. Jadi ada banyak bayi yang aku susui, totalnya sembilan bayi," terangnya.
Fakta menariknya, ternyata salah satu bayi yang menerima ASI dari Jessica adalah Gempi, putri Gading Marten.
"El itu saudara sepersusuan dengan Gempi," kata Jessica Iskandar.
Kemudian, ia juga mengaku jika tak mengenal semua bayi yang mendapat donor ASI tersebut karena ia mendonorkan di rumah sakit.
"Ada yang memang tidak aku kenal. Aku mendonorkan ASI melalui rumah sakit," imbuhnya.
Menurutnya, ASI merupakan nutrisi yang penting bagi perkembangan bayi sehingga ia merasa dapat berbagi kebaikan dengan cara mendonorkan ASI nya.
Seiring tersebarnya kabar ini, mungkin menimbulkan rasa penasaran warganet terkait apa saja syarat untuk menjadi pendonor ASI seperti yang dilakukan oleh Jessica Iskandar.
Baca Juga: 7 Potret Baby Hagia Putri Jessica Iskandar, Cantiknya Bule Banget!
Pengertian Donor ASI
Donor ASI adalah sumbangan air susu ibu dari seorang ibu yang memiliki air susu berlebih kepada seorang anak atau bayi yang ibunya tidak dapat memberikan air susu karena alasan tertentu (Nazah, 2019).
Donor ASI umumnya diberikan kepada bayi prematur, bayi dengan kondisi medis tertentu, atau bayi yang ibunya tidak dapat menyusui karena alasan medis.
Adapun kegiatan donor ASI memiliki prosedur tertentu, seperti pemeriksaan kesehatan pendonor dan lainnya untuk memastikan keamanan ASI.
Kemudian, apa saja syarat untuk menjadi pendonor ASI?
Disadur dari publikasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dikutip dari laman KlikDokter, berikut adalah syarat menjadi pendonor ASI.
- Seorang ibu dari bayi berusia kurang dari 6 bulan
- Sehat dan tidak ada kontraindikasi menyusui
- Produksi ASI untuk anak kandung sudah tercukupi dan memutuskan berdonasi ASI atas dasar produksi ASI berlebih
- Tidak memiliki riwayat transfusi darah atau transplantasi dalam 12 bulan terakhir sebelum melakukan pendonoran ASI
- Tidak mengonsumsi obat-obatan dan produk yang bisa mempengaruhi kondisi bayi
- Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti hepatitis atau HIV
- Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit seperti HIV, hepatitis, atau menggunakan obat ilegal, seorang perokok, atau minum minuman beralkohol.
Donor ASI merupakan kegiatan sosial yang baik, tapi harus melewati beberapa prosedur agar memastikan kesehatan kedua belah pihak, baik dari pendonor maupun penerima.
Kontributor : Damayanti Kahyangan