Suara.com - Akademisi sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, mempertanyakan apa manfaat menghafal Alquran saat berbincang dengan Kamila Hakimah. Menurutnya, hal ini tidak perlu karena jika lupa bisa diakses melalui internet.
"Kalau zaman sekarang, orang masih menghafal Alquran, itu manfaatnya apa? Kalau gitu, sekarang itu menjadi tidak relevan lagi atau tidak menjadi sebuah kebutuhan yang prioritas untuk memiliki para penghapal," ujar Ade Armando, melansir kanal YouTube Cokro TV pada Selasa (4/2/2025).
"Karena kayak Anda aja tadi kan, begitu Anda lupa, Anda langsung klik-klik-klik, keluar. Si Ali Imran, si Al-Ma'idah, si Azoz Zaria, dan segala macam. Jadi what is the purpose, apa manfaatnya bahwa ada banyak orang di Indonesia ini, di seluruh dunia, menghafalkan Alquran?" imbuhnya.
Kamila Hakimah yang merupakan seorang penghafal Alquran kemudian berbicara satir dengan mengiyakan pernyataan Ade. Ia menyebut benar bila menghapal Alquran adalah biasa saja. Lantas, apa sebetulnya manfaat dari kegiatan tersebut? Berikut informasinya.
Baca Juga: Ade Armando Kerja Apa? Kini Blunder Pertanyakan Manfaat Menghafal Al-Qur'an
Manfaat Menghapal Alquran
Pendakwah terkenal, Buya Yahya, pernah menyampaikan manfaat menghafal Alquran dalam kanal YouTube-nya pada Januari 2024 lalu. Ia mengatakan hal itu sebetulnya tidak wajib, namun bagi yang menghafal adalah orang-orang pilihan Allah.
Keutamaan menghapal Alquran sendiri, disampaikan Buya Yahya, bermacam-macam. Di antaranya, kitab suci tersebut akan memberikan pertolongan di akhirat. Kegiatan ini bisa menjadi koleksi pahala umat Muslim.
Buya Yahya lalu menyinggung soal ilmu multimarketing yang diajarkan dalam dunia bisnis. Menurutnya, menghapal Alquran lebih dari ajaran tersebut. Oleh karena itu, ia menyarankan para orang tua mengajarkan anak-anaknya menghapal Alquran.
Para orang tua yang memiliki niat agar anaknya menjadi penghapal Alquran, maka bisa diberikan penghargaan atau mahkota oleh Allah. Sebab, hal ini juga dapat menjadi salah satu penyelamat mereka di akhirat.
Baca Juga: Kekayaan Ade Armando, Tuai Kontroversi Usai Pertanyakan Manfaat Hafalan Al-Quran
Meski begitu, perlu diperhatikan beberapa hal sebelum menghapal Alquran. Buya Yahya mengatakan, jika seseorang fokus membaca Alquran, namun sampai mengabaikan pekerjaannya, maka bisa dianggap maksiat.
"Kalau anda kerja di rumah sakit, pasien diabaikan dan malah fokus mengaji, kebodohan itu namanya, maksiat," ujar Buya Yahya.
Untuk menjadi penghafal Alquran juga terdapat banyak kendala. Salah satunya, seseorang merasa lebih hebat dari yang lain. Dengan begitu, ia sering merendahkan orang di sekitarnya melalui lisan yang tidak pantas.
"Banyak kan penghafal Alquran yang merasa dirinya lebih dari yang lain. Sebagian dari mereka bahkan selalu ingin salat di depan dan menghina imam. Imam dianggap tidak hapal Alquran seperti dia," lanjutnya.
Buya Yahya lantas meminta agar orang-orang yang mau menghapal Alquran, murni alasannya karena Allah. Bukan lantaran ingin menerima pujian dan malah tidak menerapkan makna yang terdapat dalam kitab suci tersebut.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti