Suara.com - Pekerjaan Ade Armando ikut dikulik usai sang politisi itu blunder karena mempertanyakan manfaat menghafal Al Quran. Bahkan Ade menyandingkannya dengan teknologi masa kini yang tidak dimungkiri membantu memberikan informasi terkait isi Al-Qur'an.
Pandangan Ade Armando itu pun diucapkan lebih dari sekali. Dia menegaskan tak ada manfaat di balik orang-orang yang menghafal Al-Qur'an. Gara-gara pernyataannya yang blunder itu, Ade Armando kini ramai menuai kritik keras.
Lantas apa pekerjaan Ade Armando? Simak penjelasan berikut ini.
Pekerjaan Ade Armando
Ade Armando merupakan seorang dosen, pegiat media sosial, politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus akademisi. Ade Armando mengajar di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan sejak tahun 2023 lalu.
Baca Juga: Kontroversi Ade Armando yang Sebut Hafal Al Quran Tak Bermanfaat, Pernah Hina Anies Baswedan
Sebelumnya, ia lama berkarier sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Ade diketahui bekerja sebagai dosen tetap berstatus Pegawai Negeri Sipil sejak Maret 1990.
Sebelumnya Ade pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004–2007), Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001–2003), dan Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi Internews (2001–2002).
Ade Armando juga menjabat sebagai ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS). Ditilik dari akun Instagram @/gerakanpis, organisasi ini kerap mengunggah konten untuk membahas berbagai isu yang tengah ramai di kalangan publik.
Selain itu Ade Armando juga tampaknya masih aktif di Cokro TV meski sempat dikabarkan hengkang. Dilihat di akun YouTube Cokro TV, Ade kerap menjadi pemandu dalam beberapa podcast.
Blunder Pertanyakan Manfaat Hafalkan Al-Qur'an
Ade Armando dianggap blunder usai mempertanyakan manfaat menghafal Al-Qur'an dalam era digital saat ini. Hal itu diungkapnya ketika ngobrol dengan Kamila Hakimah.
Baca Juga: Jurusan Ilmu Komunikasi Kerja Apa? Ini 8 Profesi yang Bisa Dikerjakan
Menurut Ade, kemampuan menghafal Al-Qur'an bukan menjadi prioritas lagi. "Zaman sekarang, orang masih menghafal Al-Qur'an itu manfaatnya apa? Kalau gitu, sekarang jadi tidak relevan lagi atau tidak jadi sebuah kebutuhan prioritas untuk memiliki para penghapal," ujarnya.
Ade Armando menjelaskan sekarang dengan beberapa klik di internet, publik dengan mudah menemukan ayat yang dicari.
"Karena kayak Anda aja tadi begitu lupa, Anda langsung klik klik (di internet), keluar. Si Ali Imran, si Al-Ma'idah, si Azoz Zaria dan segala macam," ucapnya.
"Jadi what is the purpose, apa manfaatnya ada banyak orang di Indonesia, di seluruh dunia, menghafalkan Al-Qur'an?" sambungnya.
Pernyataan Ade Armando itu pun langsung viral memicu reaksi marah dan kritik pedas. Banyak netizen tidak setuju dengan pandangannya soal menghafal Al-Qur'an yang dinilai tak memberikan manfaat. Diketahui ini bukan kali pertama ucapan Ade Armando terkait agama memantik kontroversi karena dia beberapa kali dilaporkan kasus dugaan penistaan agama.
Kontributor : Trias Rohmadoni