Pendidikan Gibran Huzaifah

Suhardiman Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2025 | 10:22 WIB
Pendidikan Gibran Huzaifah
Gibran Huzaifah. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gibran Huzaifah merupakan seorang pengusaha dan inovator yang dikenal sebagai pendiri eFishery, sebuah startup yang berfokus pada teknologi akuakultur di Indonesia.

Dirinya adalah sosok yang mencerminkan semangat wirausaha dan inovasi di sektor akuakultur Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan dalam kariernya, pencapaian dan kontribusinya terhadap industri ini tetap signifikan.

Lantas seperti apa profil dan pendidikan Gibran Huzaifah? Berikut ulasannya.

Lahir di Jakarta pada tahun 1989, Gibran menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana ia meraih gelar sarjana di bidang Teknologi Hayati pada tahun 2007.

Setelah menyelesaikan studinya di ITB, Gibran melanjutkan pendidikan ke Harvard Business School dan Stanford University Graduate School of Business dalam program studi eksekutif.

Gibran memulai kariernya sebagai peternak ikan lele saat masih mahasiswa. Dari pengalaman ini, ia menyadari tantangan dalam pemberian pakan ikan yang tidak efisien dan mahal.

Pada tahun 2013, ia menciptakan smart feeder, sebuah perangkat otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang mengoptimalkan pemberian pakan sesuai kebutuhan ikan.

Inovasi ini tidak hanya mengurangi biaya pakan hingga 28%, tetapi juga meningkatkan produktivitas para peternak.

eFishery yang didirikan oleh Gibran bersama rekan-rekannya berkembang pesat, dan menjadi salah satu startup unicorn di Indonesia pada tahun 2023 setelah berhasil mengumpulkan dana besar dari investor ternama. Perusahaan ini kini bekerja sama dengan lebih dari 30.000 peternak di seluruh Indonesia.

Kontroversi

Meskipun sukses, Gibran Huzaifah juga terlibat dalam kontroversi terkait dugaan manipulasi laporan keuangan eFishery.

Pada akhir tahun 2024, ia dicopot dari jabatannya sebagai CEO setelah terungkapnya indikasi penggelapan pendapatan perusahaan. Kasus ini menyebabkan sorotan tajam dari berbagai pihak dan investigasi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI