Pernyataan ini tentu memicu beragam respons dari masyarakat, terutama di Indonesia, yang memiliki banyak penghafal Al-Quran. Salah satunya terlihat di Instagram @lambegosiip.,
"Apa kapasitas dia ngurusin soal aqidah & kewajiban yg jadi urusan Allah & Rasulnya?" tanya @kad****.
"Al-Quran bisa merubah hidup mu, dr terpuruk sekali pun, dan kita ga akan bisa menubah isi Al Quran, seandainya dia tahu klau ayat demi ayat dr Al Quran bisa menerangi kuburan kita," kata @ari****.
"Ga cuma dihafal tp hrs dipahami danditerapkan maksud dr setiap ayat yngg ada di alquran. yang terpenting dipahamijm jangan dan diterapkan. kebanyakan sekarang cuma menghafal tapi kurang paham makna ayat tsb. maaf cm menyampaikan opini saja," tambah @aiy****.
"Kalo Al-Qur'an atau kitab suci di hafal Memiliki manfaat nanti di akhirat, tapi kalo bapaknya manfaatnya apa ya??" ucap @usw****.
Dalam tradisi Islam, hafalan Al-Quran bukan hanya sekadar kemampuan mengingat teks, tetapi juga dianggap sebagai bentuk ibadah, penghormatan terhadap kitab suci, serta bagian dari upaya menjaga kemurnian Al-Quran sejak masa Nabi Muhammad.
Meski teknologi telah mempermudah akses terhadap teks Al-Quran, banyak yang berpendapat bahwa nilai spiritual dan historis dari menghafal kitab suci tetap penting.
Hafalan Al-Quran tidak hanya berfungsi sebagai sarana keagamaan tetapi juga menjadi bagian dari tradisi pendidikan Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Baca Juga: Lantunan Ayat Suci Al-Quran Menggema di Stadion GBLA, Ada Apa?