Daftar 15 Profesi Terancam Hilang 2025, Cepat Cari Pekerjaan Baru!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 03 Februari 2025 | 18:23 WIB
Daftar 15 Profesi Terancam Hilang 2025, Cepat Cari Pekerjaan Baru!
ilustrasi pekerjaan (pixabay.com/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah profesi terancam punah tahun 2025. Mereka terdampak karena pergeseran teknologi dan kebutuhan perusahaan atau lembaga hingga memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Dikutip dari berbagai sumber, Forum Ekonomi Dunia (WEF) dalam laporan "Future of Work 2023" memperkirakan sekitar 83 juta pekerjaan akan hilang dalam periode 2023-2027.

Berdasarkan riset WEF, sebanyak 23 persen tenaga kerja di berbagai industri akan mengalami perubahan drastis dalam lima tahun ke depan.

Pergeseran ini bukan hanya menyebabkan hilangnya pekerjaan, tetapi juga membuka peluang bagi munculnya profesi baru yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.

Salah satu sektor yang paling terdampak adalah industri media, hiburan, dan olahraga. Diprediksi sekitar 23 persen lapangan kerja di bidang ini akan hilang karena tergantikan oleh profesi baru.

Selain itu, industri teknologi informasi, komunikasi digital, real estat, layanan keuangan, pemerintahan, serta transportasi dan rantai pasok juga diprediksi mengalami dampak serupa.

Laporan WEF yang dikutip pada Sabtu (1/2/2025) mengungkapkan daftar 15 pekerjaan yang terancam hilang hingga 2027:

1. Teller bank

2. Petugas pos

3. Kasir dan loket

4. Data entry

5. Sekretaris dan administrasi

6. Staf pencatat stok

7. Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

8. Legislator dan pejabat pemerintahan

9. Staf statistik, asuransi, dan keuangan

10. Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

11. Satpam

12. Manajer kredit dan pinjaman

13. Penyelidik dan pemeriksa klaim

14. Penguji software

15. Relationship manager

Perubahan ini menunjukkan bahwa peran-peran yang berkaitan dengan pekerjaan rutin dan administratif memiliki risiko besar untuk tergantikan oleh teknologi dan otomatisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI