Suara.com - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang efektif dan paling mudah didapatkan. Pemakaian kondom sangat penting untuk mencegah penularan penyakit seksual hingga mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, apa jadinya jika kondom bocor saat dipakai berhubungan seks?
Kondom yang bocor atau rusak tentu bisa meningkatkan potensi kehamilan. Selain itu, fungsi kondom menjadi tidak efektif, sehingga dapat meningkatkan penularan penyakit seksual. Oleh sebab itu, waspadai situasi ini dengan memahami mengapa kondom bisa bocor.
Ada beberapa pemicu yang menyebabkan kondom bisa rusak atau tidak berfungsi. Penting bagi pengguna untuk memahami penyebab kondom bocor agar bisa melakukan tindakan pencegahan. Inilah 10 hal yang membuat kondom bisa rusak.
1. Memakai kondom dengan cara salah
Baca Juga: Aaliyah Massaid Sampai Kena Tegur, Benarkah Ibu Hamil Gak Boleh Gendong Balita? Ini Kata Bidan
Dilansir WebMD, penyebab kondom bocor yang paling sering dijumpai adalah memakainya dengan salah. Padahal, menggulung kondom seharusnya mudah. Hal ini membuat fungsi kondom menjadi tidak efektif.
Jika kamu atau pasangan mengalami kesulitan memasang kondom, mungkin cara yang digunakan salah. Cobalah untuk menjepit ujung kondom saat menggulungnya. Ini membantu menciptakan cukup ruang untuk menampung ejakulasi.
2. Memakai pelumas berbahan dasar minyak
Pemakaian minyak pelumahan bisa melemahkan bahan kondom yang terbuat dari lateks. Kondom yang dipakai dapat robek jika kamu menggunakan vaselin, minyak kelapa, atau minyak bayi sebagai pelumas.
Maka, pakailah pelumas yang menggunakan bahan dasar air atau silikon saat menggunakan kondom lateks dan sintetis. Namun apabila kamu memakai kondom berbahan dasar kulit domba dan poliuretan, maka kamu bisa menggunakan semua jenis pelumas dengan aman.
Baca Juga: Donald Trump Soroti Dana untuk Distribusi Kondom di Gaza Senilai Rp800 Miliar
3. Memakai kondom yang sudah kedaluwarsa
Sebelum membeli kondom, selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa atau expired di kemasan. Pasalnya, kondom yang sudah kedaluwarsa tidak seefektif saat masih baru.
Selain itu, kondom kedaluwarsa juga menjadi lebih mudah robek saat digunakan untuk berhubungan seksual. Maka, jangan pernah lupa untuk memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Dan jangan menyimpan kondom terlalu lama sampai melupakan tanggal expired.
4. Memakai kondom yang tidak disimpan dengan baik
Penting untuk menyimpan kondom di tempat yang baik sebelum dipakai. Hal ini untuk menjaga keawetan kondom. Pasalnya, cara penyimpanan alat kontrasepsi ini berpengaruh besar kepada efektivitasnya. Kamu harus menjauhkan penyimpanan kondom dari panas, sinar matahari langsung, dan gesekan.
Selain itu, jangan menyimpan kondom di dompet atau laci mobil dalam waktu lama. Gesekan dan panas di area ini dapat menyebabkan kondom robek. Kondom sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan gelap, jauh dari sinar matahari langsung.
5. Memakai dua kondom sekaligus
Apabila kamu berpikir memakai dua kondom sekaligus akan meningkatkan efektivitas alat kontrasepsi ini, maka kamu salah. Menggunakan dua kondom sekaligus, atau yang dikenal dengan nama double bagging, justru meningkatkan potensi kondom robek. Maka, hindari pemakaian dua kondom sekaligus saat berhubungan seksual.
6. Memakai kondom ukuran yang salah
Pastikan kondom yang dibeli memiliki ukuran yang sama dengan penis kamu. Sejauh ini, ukuran kondom yang dijual diketahui bervariasi. Dan yang paling banyak dijual tentu adalah ukuran standar kondom yang cocok untuk kebanyakan orang.
Namun jika ukuran kondom yang dibeli salah, sebaiknya jangan dipakai. Pasalnya, ukuran kondom yang kekecilan atau kebesaran akan sulit digulung sepenuhnya, bahkan membuat kondom robek saat digunakan. Kamu bisa mengetahui bahwa ukuran kondom salah jika terasa terlalu ketat atau longgar saat dipakai di penis.
7. Membuka kondom dengan cara yang salah
Salah satu hal yang sering disepelekan adalah saat membuka kondom. Jika kamu salah membuka bungkus kondom, maka hal itu bisa membuat kondom rusak atau robek.
Hindari menggunakan benda tajam atau gigi untuk membuka bungkus kondom. Pasalnya, cara itu bisa membuat kondom terkilir dan robek. Untuk merobek bungkus kondom dengan aman, cobalah menggunakan jari kamu.
8. Ada kantong udara di kondom
Jangan terburu-buru saat menggunakan kondom. Pastikan kondom yang akan dipakai sudah tidak ada udara di dalamnya. Apabila masih ada udara, maka kondom bisa robek saat dipakai.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Saat menggulung kondom, selalu jepit ujungnya agar udara tidak keluar. Selain itu, ratakan kondom secara merata setelah dipakai agar tidak ada udara yang menggelembung.
9. Memakai kondom bekas
Dilansir Health, penyebab kondom bocor lainnya adalah menggunakan kondom bekas pakai. Padahal, kondom hanya berfungsi maksimal sebagai alat kontrasepsi jika belum pernah dipakai. Artinya, kamu harus menggunakan kondom baru saat melakukan hubungan seksual.
Apabila sudah selesai berhubungan seksual, segera buang kondom yang sudah diapaki. Jangan pernah menyimpannya. Apalagi sampai berpikir ingin memakainya lagi.
10. Jangan gemetar, pakai kondom di tempat terang
Selain penyebab di atas, Durex selaku salah satu perusahaan kondom terbesar mengungkap penyebab kondom bocor lainnya. Salah satunya adalah tangan gemetar saat memakai kondom. Hal ini membuat kondom yang dipasang tidak sesuai panduan.
Apabila kamu gugup atau terlalu bersemangat sampai tangan gemetar saat memasang kondom, tidak ada salahnya meminta bantuan pasangan kamu. Selain itu, kamu disarankan memakai kondom di tempat yang terang untuk memastikan tidak ada robekan.
Itulah penyebab-penyebab kondom bocor yang patut kamu waspadai. Yuk, ambil sedikit waktu untuk memastikan kondom aman digunakan. Tentu cara ini bisa membuat kamu dan pasanganmu merasa aman selama dan sesudah berhubungan seksual.