Suara.com - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir setalah mencopot semua pejabat imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pencotan tersebut buntut kasus dugaan pungutan liar (pungli) terhadap warga negara asing (WNA) China yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Agus Andiranto dengan tegas akan merombak besar-besaran pejabat imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Keputusan tersebut disambut positif warga. Sosoknya langsung menuai perhatian.
Banyak yang mencari tahu latar belakang hingga rekam jejak Agus Andrianto.
Rekam Jejak Agus Andrianto
Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 itu lebih dikenal sebagai seorang polisi sebelum menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Jabatan terakhirnya di Polri sebagai Wakapolri.
Karier kepolisian Agus Andrianto dimulai dengan masuk dalam Akademi Kepolisian (Akpol). Dia lulus pada tahun 1989 dan ditugasnya di Pampta Polres Dairi.
Agus tak melupakan pendidikannya meskipun sudah berkarier sebagai polisi. Dia tercatat berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan, termasuk di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti) dan berbagai kursus di dalam dan luar negeri.
Selain itu, dia juga melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum.
Rekam jejak Agus Andrianto saat menjadi polisi banyak ditugaskan di Sumetera dan Jawa Timur. Dia pernah menjabat sebagai Kapolsek Sumbul, Kapolsek Parapat, serta Kapolsek Percut Seituan.
Dia sempat ditugaskan di Polres Lampung Selatan menjabat Kapuskodalops. Lalu Kasat Serse Poltabes Medan. Pada 2001, Agus Andrianto ditugaskan sebagai Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim, Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim, dan Wakapolres KP3 Tanjungperak pada 2003,
Tahun 2006, Agus Andrianto ditempatkan di Kasat I/Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya. Dia pernah menjabat sebagai Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN pada 2015. Sebelum ditarik menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri 2016.
Pencapaian kariernya mulai melejit saat menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara pada 2018. Agus disebut-sebut berhasil menangani sejumlah kasus besar saat menjabat sebagai Kapolda, seperti pemberantasan peredaran narkotika di wilayah Sumatera Utara.
Keberhasilannya itu membawanya menjabat sebagai Kabareskrim, lalu menduduki Kepala Divisi Humas Polri, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Saat menjabat sebagai Kabareskrim, Agus pernah menangani sejumlah kasus korupsi besar yang melibatkan pengusaha besar. Atas kiprahnya, dia pun pernah dianugerahi sejumlah penghargaan, seperti Satya Lencana Pengabdian, Satya Lencana Bhayangkara Nararya, dan berbagai penghargaan lainnya hingga Bintang Yudha Dharma Pratama.