Apa Itu Puasa Ngrowot? Ini Tujuan, Pantangan hingga Bacaan Niatnya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:42 WIB
Apa Itu Puasa Ngrowot? Ini Tujuan, Pantangan hingga Bacaan Niatnya
Apa Itu Puasa Ngrowot? Ini Tujuan, Pantangan hingga Bacaan Niatnya (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Jawa memiliki sebuah tradisi dalam menyambut bulan Sura dan Ramadhan, yaitu mengerjakan puasa ngrowot. Puasa yang dijalankan ini dipercaya bisa membersihkan jiwa dan raga dari segala hal buruk. Lalu apa itu puasa ngrowot?

Diketahui, meski dilakukan dengan niat "puasa", orang-orang yang mengerjakannya tetap boleh makan dan minum. Hanya saja, terdapat jenis makanan dan minuman yang pantang dikonsumsi ketika melakukannya. Tak hanya itu, orang yang hendak puasa growot juga memerlukan "izin" untuk melakukannya.

Selengkapnya, mari simak pengertian puasa ngrowot, waktu pengerjaan, pantangan hingga niatnya dalam ulasan artikel berikut ini.

Apa Itu Puasa Ngrowot?

Istilah ngrowot sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu dari kata wod/wot yang memiliki makna 'akar'. Ngrowot merujuk pada kegiatan mengonsumsi makanan jenis kerowodan (umbi-umbian) sebagai pengganti dari nasi beserta olahannya atau makanan lain.

Baca Juga: Daftar Hari Libur di Februari 2025, Lumayan Ada 6 Hari

Orang yang menjalankan puasa ngrowot hanya dibolehkan memakan tiga jenis pangan, antara lain yaitu pala kependhem, pala kesimpar, dan pala gumandul. Adapun pala kependhem merupakan berbagai jenis umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong, talas, kentang, gadhung, garut, ganyong, gembili, suweg, mbote dan jenis lainnya.

Pala kesimpar merupakan jenis sayuran seperti mentimun, labu, pare, kacang-kacangan, semangka, melon, dan lainnya. Sementara pala gumandul adalah makanan dalam bentuk buah-buahan seperti pepaya, mangga, rambutan, pisang, jambu biji, kelapa dan lain sebagainya.

Asal mula tradisi puasa ini yaitu dari orang-orang Jawa yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, saat mengalami penurunan pasokan beras akibat gagal panen, masyarakat zaman dulu memilih untuk "berpuasa" dan beralih ke makanan pengganti yang lebih murah yaitu berbagai jenis umbi-umbian.

Alih-alih redup begitu saja, nyatanya tradisi ini masih awet sampai saat ini. Selain orang Jawa asli, tak sedikit pula para ulama salaf yang turut mengamalkannya.

Tujuan Puasa Ngrowot

Puasa ngrowot dipercaya bisa menjadikan seseorang lebih khusyuk dalam menjalani suatu ibadah. Adapun dalam kepercayaan masyarakat Jawa, puasa ini diyakini berfungsi untuk menangkal roh-roh jahat yang bisa mengganggu umat Muslim.

Baca Juga: Kapan Waktu Terakhir Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Sedangkan di beberapa lingkup pesantren, puasa ngrowot dapat dikerjakan untuk memohon keberkahan ilmu kepada Allah SWT. Alhasil, semua ilmu yang dipelajari oleh para santri bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan sesama manusia. Biasanya puasa ngrowot dibarengi dengan puasa mutih.

Berapa Hari Puasa Ngrowot?

Puasa ngrowot dilakukan selama 24 jam dengan tidak makan dan minum apa pun dari terbit fajar sampai waktu berbuka. Setelah berbuka, orang yang berpuasa hanya boleh makan umbi-umbian dan air putih sampai bangun tidur di hari kedua. Akan tetai, pelaksanaannya bukan satu hari, melainkan minimal selama satu tahun penuh.

Pantangan Puasa Ngrowot

Pelaksanaan puasa ngrowot sendiri kurang lebih mirip dengan puasa mutih, yaitu dilarang mengonsumsi makanan tertentu. Dalam konteks ini, pantang bagi orang yang puasa ngrowot adalah tidak boleh makan beras dan olahannya. Begitu pula dengan minumannya, hanya boleh minum air putih saja.

Orang yang puasa ngrowot hanya boleh makan mbi-umbian yang diolah dengan cara direbus dan dikukus. Namun dengan catatan, tak ada penambahan garam atau bumbu penyedap sehingga dimakan hambar (tanpa rasa) begitu saja.

Selain itu, menurut situs Islami.co juga menyebutkan bahwa selama melakukan puasa Ngrowot, seseorang diwajibkan untuk membaca wirid khusus setiap selesai sholat.

Niat Puasa Ngrowot

Sebenarnya niat puasa ngrowot tidak tercantum dalam Al-Quran atau hadits. Seseorang bisa melafalkan niat puasa ngrowot secara lisan saja. Namun perlu diingat bahwa, niat yang dilakukan harus ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contoh niat puasa ngrowot:

"Aku Niat berpuasa ngrorotcpada hari ini untuk mendapatkan (sebutkan hajat, bisa kelimpahan rezeki atau ilmu yang bermanfaat dan lainya) karena Allah Ta'ala.”

Demikian tadi ulasan mengenai apa itu puasa ngrowot, mulai dari pengertian, waktu pengerjaan, pantangan hingga niatnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI