Suara.com - Arti nama Wardah ramai dikulik usai sosok sang owner, Nurhayati Subakat, ramai jadi perbincangan publik. Nurhayati Subakat yang merupakan pendiri PT Paragon Technology and Innovation viral karena sikapnya yang tidak pamer kekayaan serta merupakan sosok pengusaha yang dianggap inspiratif.
Nurhayati Subakat dikenal sebagai sosok yang tidak pamer kekayaan meskipun dia merupakan pengusaha skincare dan kosmetik kaya raya. Hal ini berbeda dengan banyak pengusaha kosmetik lainnya yang kerap pamer kemewahan belakangan ini. Lantas apa arti nama Wardah? Simak penjelasan berikut ini.
Arti Nama Wardah, Pelopor Kosmetik Halal di Indonesia

Nurhayati Subakat pernah membagikan cerita soal asal nama Wardah. Nama Wardah ternyata dekat dengan dunia pesantren.
"Jadi sebetulnya nama Wardah ini ide dari, ada pesantren datang ke saya," kata Nurhayati Subakat dalam sebuah wawancara pada tahun 2019 lalu.
Nurhayati menjelaskan dari kerjasama dengan pesantren itu, dia mendapat tantangan untuk membuat produk-produk Islami. Oleh karena itu, mereka mengambil nama yang terinspirasi dari bahasa Arab.
Ketika itu, ada 3 nama yang didaftarkan sebagai merek dagang. Tapi yang akhirnya diterima hanya Wardah. Nurhayati Subakat menjelaskan bahwa Wardah dalam bahasa Arab berarti bunga mawar.
Makna yang indah itu berhasil mengharumkan nama bisni Nurhatai Subakat hingga Wardah menjadi merek yang terkenal sampai saat ini. Brand Wardah pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 silam.
Pada tahun 2009, rebranding Wardah berhasil bahkan menjadi market leader dan top of mind untuk pasar kosmetik halal di Indonesia.
Kini Wardah bernaung dalam PT Paragon Technology and Innovation bersama beberapa merek lainnya seperti Make Over, Emina, Kahf, Putri, Crystallure, Instaperfect Labore, Biodef, Tavi, Wonderly, OMG, Beyondly, Earth Love Life dan masih banyak lainnya dengan target pasar yang berbeda.
Baca Juga: Bukan Wardah! Ini Brand Pertama Nurhayati Subakat sebelum Punya Belasan Merek bersama Paragon
Perjuangan Nurhayati Subakat Bikin Bisnis Kosmetik

Nurhayati Subakat merupakan alumni Farmasi ITB yang meraih gelar doktor kehormatan (Honoris Causa) dari ITB. Dia meraih sarjana Farmasi pada tahun 1975 dengan predikat lulusan terbaik. Predikat itu tetap Nurhayati pertahankan saat mengenyam pendidikan profesi apoteker di ITB pada tahun 1976.