Suara.com - Kehadiran DeepSeek, chatbox AI dari China, benar-benar telah mengguncang pasar teknologi dunia. Bagaimana tidak, platform kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang sebelumnya cukup diremehkan tersebut, kini menjadi perhatian global karena dianggap akan segera menggulung ChatGPT.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Banyak praktisi teknologi memprediksi karena beberapa alasan, seperti kemampuan analisa data akurat, logika berpikir, hingga harga terjangkau. Hingga kini, DeepSeek masih menjadi topik hangat di dunia maya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ingin tahu lebih banyak tentang DeepSeek? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta-faktanya.
1. Baru berusia dua tahun
Baca Juga: Kebun Binatang Ini Buka Bisnis Jual Urin Harimau Seharga Rp 111 Ribu, Tertarik Beli?
Fakta menarik tentang DeepSeek adalah tentang usianya yang ternyata masih belia karena baru dikembangkan pada tahun 2023 lalu.
Perusahaan rintisan ini didirikan oleh Liang Wenfeng di Hangzhou, Tiongkok. Sebagai informasi, sebelumnya Liang Wenfeng merupakan pendiri dari dana lindung, High-Flyer.
Dikabarkan pula jika pendiri DeepSeek ini membangun fasilitas penyimpanan chip Nvidia A100 yang akhirnya sekarang dilarang untuk diekspor ke China.
2. Harganya sangat terjangkau
Fakta selanjutnya adalah DeepSeek hadir sebagai solusi untuk semua kalangan karena dibanderol dengan harga yang relatif murah.
Baca Juga: FaktaIklim, Platform Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Hoaks Iklim di Indonesia
Maka, perdebatan pun terjadi di lingkaran para investor dunia. Pasalnya, fenomena ini dikhawatirkan dapat mengganggu investasi AI senilai $500 miliar yang telah dilakukan oleh OpenAI, Oracle, dan SoftBank.
3. Masuk aplikasi 10 besar
Model R1 dan V3 dari DeepSeek menempati peringkat 10 besar di Chatbot Arena, sebuah platform evaluasi AI yang dikelola oleh University of California, Berkeley, AS.
Hal tersebut karena DeepSeek dianggap sebagai terobosan baru di dunia teknologi yang menjawab keluhan atas platform serupa sebelumnya.
DeepSeek disebut-sebut melampaui model pesaing dalam mengerjakan tugas matematika, pengetahuan umum, dan performa tanya-jawab.
4. Baru jadi open source
Kendati sudah dikembangkan sejak tahun 2023, tapi DeepSeek akhirnya memutuskan untuk mengusung konsep open source pada awal tahun 2025.
Keputusan itu menarik perhatian banyak pihak di industri teknologi, terutama karena efisiensi dan biaya pengembangan yang lebih rendah dibandingkan dengan model AI lainnya.
Adapun yang dimaksud dengan konsep open source adalah DeepSeek memberi kebebasan kepada saja untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan.
5. Jadi aplikasi terlaris bagi pengguna iPhone
Setelah diputuskan untuk mengusung konsep open source di awal tahun 2025, kepopuleran DeepSeek langsung melonjak bagi pengguna iPhone dan menjadi salah satu aplikasi paling banyak diunduh.
Kendati langsung banyak diunduh, tak sedikit pula yang merasa nyaman dengan langsung mengunjungi website resminya daripada menggunakan aplikasi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan