Bolehkah Muslim Tionghoa Ikut Menghadiri Perayaan Imlek Keluarga? Ini Pendapat Buya Yahya

Nur Khotimah Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 15:39 WIB
Bolehkah Muslim Tionghoa Ikut Menghadiri Perayaan Imlek Keluarga? Ini Pendapat Buya Yahya
Ilustrasi imlek 2025 (Nguyen Do/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imlek merupakan salah satu momen paling ditunggu oleh keturunan Tionghoa di mana saja. Sebab ini merupakan perayaan Tahun Baru dalam kalender Tionghoa yang begitu sakral. Imlek juga kerap dijadikan momen untuk berkumpul bersama keluarga dan handai taulan.

Di beberapa populasi masyarakat Tionghoa, tak sedikit dari mereka yang menganut agama berbeda. Sebut saja seperti Muslim Tionghoa yang berada di berbagai belahan dunia. Mereka pun lekat dengan budaya Tionghoa seperti Imlek ini.

Namun, apakah seorang Muslim keturunan Tionghoa boleh untuk merayakan Imlek bersama keluarga? Apa hukum yang mengatur soal ini? Simak inilah selengkapnya.

Pengunjung mencari pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (30/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi Imlek. [Suara.com/Alfian Winanto]

Bagi umat Islam, mengikuti atau merayakan Imlek bukanlah sesuatu yang dilarang selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini sempat dibahas oleh Buya Yahya dalam video ceramahnya yang diunggah ke YouTube Al Bahjah TV pada Februari 2022 lalu.

Baca Juga: 8 Potret Artis Rayakan Imlek bareng Keluarga, Ada yang Baru Ketahuan Mualaf

Saat itu, ada seorang mualaf yang bertanya soal apakah hukum ikut merayakan Imlek dengan keluarganya lantaran tradisi tersebut sudah dilakukan di keluarganya turun menurun.

Buya Yahya pun memberikan jawaban bijak tentang pertanyaan tersebut.

"Sebagai seorang mualaf, memang cukup berat karena kita punya tugas juga untuk berdakwah, terlebih lagi ke keluarga yang belum memeluk agama Islam," jawab Buya Yahya, seperti dilansir dari YouTube pada Rabu (29/1/2025).

Buya Yahya menekankan bahwa meskipun seseorang sudah menjadi mualaf, tapi bakti terhadap orang tua dan keluarga terdekat masih menjadi hal utama.

"Walaupun mungkin kita sudah berbeda (agama), namun bakti kepada orang tua tetap berjalan," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Potret Artis Keturunan Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek

Perayaan Imlek yang erat dengan masyarakat Tionghoa sendiri dianggap boleh mengikutsertakan umat Muslim terutama bagi mereka yang berasal dari keturunan Tionghoa. Namun, ada akidah yang perlu diperhatikan.

"Untuk perayaan Tahun Baru ini biasanya ada kaitannya dengan agama, nah hal ini yang tidak diperbolehkan karena secara tidak langsung kita ikut mensyiarkan keyakinan mereka," tegas Buya Yahya lagi.

Agar menghindari hal-hal yang batil, Buya Yahya menyarankan umat Muslim untuk bersilaturahmi sebelum Imlek. Terlebih karena silaturahmi juga tidak memiliki batas waktu tertentu.

"Lalu bagaimana jika kita tetap ingin bersilaturahmi dengan mereka? Anda bisa menjadwalkan silaturahmi sebelum perayaan Tahun Baru mereka karena sejatinya silaturahmi tidak ada batas waktu atau hanya di momen-momen tertentu," tandas Buya.

Keyakinan untuk ikut merayakan Imlek ataupun tidak ini dikembalikan ke pribadi masing-masing. Namun, Islam cukup tegas untuk mengatur batas toleransi dan disarankan untuk menghindari perayaan atau momen yang berkaitan dengan agama lain atau menjurus ke hal yang musyrik.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI