Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 14:13 WIB
Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?
Potret Nurhayati Subakat. (Instagram @andini.aska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nurhayati Subakat adalah seorang pengusaha perempuan asal Padang Panjang, Sumatera Barat, yang dikenal luas sebagai pendiri PT Paragon Technology and Innovation (PTI). Banyak yang penasaran dengan rumah Nurhayati Subakat, mengingat nilai kekayaannya yang terbilang fantastis.

Nurhayati merupakan pelopor kosmetik halal di Indonesia melalui merek Wardah, yang kini menjadi salah satu brand kecantikan lokal terkemuka. Simak informasi lengkap mengenai sosoknya berikut ini.

Profil Nurhayati Subakat

Baca Juga: Sosok Harman Subakat: Anak Sulung Nurhayati Subakat, Bos Paragon Mau Satu Kelas Pesawat bareng Pegawai

Lahir pada 27 Juli 1950, Nurhayati memulai perjalanan hidupnya dari keluarga sederhana hingga berhasil membangun kerajaan bisnis yang menginspirasi banyak orang.

Nurhayati menyelesaikan pendidikan menengahnya di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri, Padang Panjang, sebelum melanjutkan sekolah di Kota Padang. Kecerdasannya membawanya diterima di jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 1975. Di kampus tersebut, ia bertemu dengan Subakat Hadi, pria asal Kebumen yang menjadi suaminya pada tahun 1978.

Setelah menyelesaikan pendidikan farmasi, Nurhayati bekerja sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Kehidupannya berubah saat ia pindah ke Jakarta mengikuti sang suami.

Di sana, ia bekerja di perusahaan kosmetik Wella sebagai staf pengendalian mutu sebelum akhirnya memutuskan berhenti bekerja untuk fokus mengurus keluarga. Namun, keinginannya untuk berwirausaha mulai tumbuh karena ia ingin mengaplikasikan ilmu farmasinya.

Perjalanan Karier Nurhayati Subakat

Baca Juga: Perjalanan Wardah: Pionir Kosmetik Halal yang Menggebrak Pasar Kecantikan Indonesia

Nurhayati memulai usahanya dengan memproduksi sampo rumahan bermerek Putri, yang ia pasarkan ke masyarakat secara langsung. Usahanya yang berawal dari rumah didukung oleh dua pegawai yang merupakan asisten rumah tangganya.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Pada April 1990, rumah sekaligus pabriknya habis terbakar. Meski kehilangan seluruh asetnya, Nurhayati tetap bangkit demi kelangsungan hidup karyawannya.

Dengan semangat yang kuat, Nurhayati memulai kembali usahanya dari nol dengan meminjam modal dari bank milik negara. Dalam waktu kurang dari setahun, ia berhasil membangun pabrik baru dan melanjutkan usahanya. Langkah pertamanya setelah kebangkitan adalah memberikan THR kepada karyawannya, sebuah bentuk kepedulian yang menjadi ciri khasnya.

Lahirnya Kosmetik Wardah

Lima tahun setelah kebakaran, Nurhayati memulai bisnis di bidang kosmetik dengan meluncurkan merek Wardah pada tahun 1995. Namun, peluncuran produk pertamanya tidak berjalan mulus. Kerja sama dengan pesantren yang ia jalin tidak berhasil karena santri tidak menggunakan kosmetik.

Ia kemudian mencoba memasarkan produknya melalui iklan di koran lokal, tetapi hasilnya juga belum memuaskan. Hingga akhirnya, dua distributor datang dan bersedia mendistribusikan produknya, yang menjadi titik awal Wardah dikenal luas.

Wardah, dengan tagline awal "Kosmetik Suci dan Aman" bertujuan menyediakan riasan halal bagi Muslimah Indonesia. Pada tahun 2002, anak-anak Nurhayati mulai bergabung dalam bisnis ini dan membawa banyak inovasi, termasuk mengubah tagline menjadi "Inspiring Beauty" pada tahun 2009.

Bisnis dan Kekayaan Nurhayati Subakat

Kini, PT Paragon Technology and Innovation menaungi berbagai merek seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, OMG, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di industri kecantikan Indonesia dengan lebih dari 14.000 karyawan.

Berdasarkan data dari Compas Market Insight, Wardah meraup keuntungan hingga setengah triliun rupiah per tahun dari penjualan daring saja.

Nurhayati Subakat juga dikenal karena sikap rendah hatinya. Ia tidak pernah memamerkan kekayaannya yang diperkirakan mencapai Rp24 triliun menurut Forbes Asia pada tahun 2018.

Sebagai anggota Majelis Wali Amanat ITB, ia gemar mendonasikan hartanya untuk mendukung riset dan pendidikan. Salah satu kontribusi besarnya adalah donasi sebesar Rp52 miliar dari PT Paragon ke ITB. Saat pandemi Covid-19, PT Paragon juga aktif menjalankan program CSR untuk membantu masyarakat.

Dengan kekayaan bernilai fantastis tersebut, Nurhayati Subakat diyakini memiliki hunian yang mewah. Rumahnya diperkirakan mencerminkan kesuksesan dan nilai estetika tinggi, namun tetap mengedepankan sentuhan religius dan kesederhanaan yang sesuai dengan prinsip hidupnya.

Meski demikian, Nurhayati dikenal tidak pernah mengumbar kemewahan atau memperlihatkan gaya hidup yang berlebihan. Ia juga sangat menjaga privasinya, sehingga hanya sedikit informasi yang diketahui publik mengenai tempat tinggalnya. Demikianlah informasi terkait rumah Nurhayati Subakat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI